Tampilkan postingan dengan label kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kesehatan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 03 Agustus 2012

Siapa saja penderita disfungsi ereksi?


Risiko menderita disfungsi ereksi meningkat seiring dengan semakin bertambahnya usia. Antara 15 sampai 25% pria yang berusia diatas 65 tahun mengalami masalah ini. Pada pria usia lanjut, disfungsi ereksi sering disebabkan oleh masalah fisik seperti efek samping obat, penyakit dan cidera. Segala hal yang dapat merusak sistem saraf dan menganggu aliran darah ke penis dapat menyebabkan disfungsi ereksi.
Inilah beberapa hal yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi, diabetes, tekanan darah tinggi, atherosklerosis (kekakuan pembuluh darah arteri), operasi prostat, gangguan keseimbangan hormon, penyalahgunaan obat obatan dan alkohol.
Dan yang pasti disfungsi ereksi juga disebabkan oleh faktor emosi. Pada saat seorang pria mengalami masalah dengan pasangan seksualnya, pria tersebut berisiko menderita disfungsi ereksi. Berikut beberapa masalah psikis yang dapat menyebabkan gangguan disfungsi ereksi, kecemasan, stress, depresi, merasa tidak tertarik lagi dengan pasangan seksualnya.

Selasa, 31 Juli 2012

Potensi Kompleks Kobalt - piridin-2,6-dikaboksilat sebagai Agen Antikanker baru


Kanker adalah salah satu jenis penyakit tumor ganas (benign tumour). Penyakit ini timbul akibat terjadinya mutasi pada biosintesis sel, yaitu kesalahan urutan DNA karena terpotong, tersubstitusi atau adanya pengaturan kembali, mengakibatkan pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal, cepat, dan tidak terkendali. Sel-sel kanker akan terus membelah diri, terlepas dari pengendalian pertumbuhan dan tidak lagi menuruti hukum-hukum pembiakan. Bila pertumbuhan tidak segera dihentikan dan diobati maka sel kanker akan berkembang terus. Sel kanker akan tumbuh menyusup ke jaringan sekitarnya (invasive), lalu membuat anak sebar (metastasis) ke tempat yang lebih jauh melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Selanjutnya akan tumbuh kanker baru di tempat lain sampai akhirnya menyebabkan kematian penderitanya.

Penyakit kanker merupakan penyakit penyebab kematian terbesar kedua setelah penyakit jantung. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa, jumlah penderita kanker bertambah menjadi 6,25 juta orang setiap tahun dan diperkirakan sepuluh tahun mendatang 9 juta orang akan meninggal akibat penyakit ini setiap tahunnya (Yayasan Kanker Indonesia, 2006). Sementara di Indonesia penyakit kanker adalah penyebab kematian nomor tujuh setelah stroke, tuberkulosis, hipertensi, cidera, perinatal, dan diabetes militus. Penderita kanker mencapai 6 % dari 200 juta lebih penduduk Indonesia, saat ini diperkirakan dari 100.000 penduduk Indonesia, terdapat 100 penderita baru penyakit kanker setiap tahun (Aditama, 2009). Pola frekuensi relatif jenis kanker yang sering didapati di Indonesia secara berurutan adalah kanker leher rahim (serviks), hati, payudara, paru-paru, kulit, nasofaring, limfoma, leukimia dan kolon (Reksodiputro, 1991).

Jumat, 20 Juli 2012

Penyakit Alzhemeir


Alzheimer bukan penyakit menular, melainkan merupakan sejenis sindrom dengan apoptosis sel-sel otak pada saat yang hampir bersamaan, sehingga otak tampak mengerut dan mengecil. Alzheimer juga dikatakan sebagai penyakit yang sinonim dengan orang tua.
Risiko untuk mengidap Alzheimer, meningkat seiring dengan pertambahan usia. Bermula pada usia 65 tahun, seseorang mempunyai risiko lima persen mengidap penyakit ini dan akan meningkat dua kali lipat setiap lima tahun, kata seorang dokter. Menurutnya, sekalipun penyakit ini dikaitkan dengan orang tua, namun sejarah membuktikan bahawa pesakit pertama yang dikenal pasti menghidap penyakit ini ialah wanita dalam usia awal 50-an.
Penyakit Alzheimer paling sering ditemukan pada orang tua berusia sekitar 65 tahun ke atas. Di negara maju seperti Amerika Serikat saat ini ditemukan lebih dari 4 juta orang usia lanjut penderita penyakit Alzheimer. Angka ini diperkirakan akan meningkat sampai hampir 4 kali pada tahun 2050. Hal tersebut berkaitan dengan lebih tingginya harapan hidup pada masyarakat di negara maju, sehingga populasi penduduk lanjut usia juga bertambah.
Pada tahap awal perkembangan Alzheimer, penurunan faktor-faktor risiko vaskular dapat menyulitkan diagnosis sindrom ini, namun mengurangi kecepatan perkembangan demensia . 

Terobosan Nanoteknologi di Bidang Medis


Tes medis yang saat ini banyak digunakan menggunakan metodeimmunoassayImmunoassaymerupakan metode deteksi biomarker (penanda bio) yang berhubungan dengan penyakit tertentu yang mengikuti prinsip sistem imun dalam mengenali senyawa asing. Keberadaan biomarkerditentukan dari sampel biologis seperti darah dan urin. Immunoassaydapat mendeteksi keberadaan biomarker tertentu lewat serangkaian reaksi yang melibatkan protein antibodi dan senyawa kimia yang dapat menghasilkan fluoresensi atau perpendaran cahaya.
Fluoresensi tersebut dapat dideteksi dengan mikroskop ataupun instrumen lainnya. Semakin tinggi intensitas cahaya yang berpendar semakin tinggi pula konsentrasi biomarker, begitupun sebaliknya. Namun apabila konsentrasi biomarker sangat kecil, deteksiimmunoassay konvensional belum mampu mendeteksinya. Padahal penentuan ini sangat penting untuk deteksi dini berbagai penyakit seperti kanker, Alzheimer’s, maupun kelainan lainnya. Sehingga peningkatan batas deteksi menjadi penting dalam riset immunoassay lebih lanjut.

Peran Ahli Kimia dalam Ilmu Kedokteran Molekuler


Perkembangan ilmu kedokteran dunia pada umumnya dan di Indonesia pad khususnya memasuki kajian dalam tingkat molekuler.
Ilmu kedokteran molekuler dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari dasar molekuler berbagai penyakit. Berbagai kajian molekuler ilmu kedokteran diantaranya adalah Stem Cell, Rekayasa genetik dan salah satu diantarannya adalah Herbal. Herbal yang merupakan produk alami banyak dikaji mekanisme molekuler dalam mengobati penyakit. Sudah menjadi rahasia umum bahwa herbal indonesia dan herbal dari negara lain sudah terbukti mampu mengobati berbagai penyakit seperti diabetes, kanker, leukimia, thalassemia dll. Hanya saja mekanisme kerja senyawa aktif maupun crude ekstrak dari herbal tersebut dalam dunia kedokteran belum banyak diketahui. Publikasi internasional tentang mekanisme molekuler herbal yang berasal dari Indonesia belum sebanyak di negara lain. Itu yang menjadi alasan mengapa herbal Indonesia yang kalah bersaing di pasaran dibandingkan dengan herbal dari Cina misalnnya.

Kamis, 19 Juli 2012

Buat Pertumbuhan Badan

1. Genetikanya harus menyatakan bahwa si tulang itu mesti berkembang sampai panjangnya sekian; ini juga yg nantinya akan digunakan sebagai cara utk mengenal anda termasuk genetika jenis apa (hunter dlsbnya)

2. Ketika masih boleh tumbuh sesuai dg sirkadian tubuh, maka asupan perlu cukup agar pertumbuhan menjadi bisa terlaksana dg baik.

Jadi bukan ditarik, di operasi, atau makan obat anu supaya tambah tinggi, tapi sangat tergantung pada 2 hal diatas.

Nah balik ke anda, umur anda brapa? kalau sdh menacapi 25 tahun, maka menajdi sukar utk bertambah lagi.

lalu kalau belum, maka secar genetika anda gimana? dilihat dari kakek, nenek, bapak n ibu.

Baru yg sisanya, apa yg anda makan, minum, pakai, tidur, bangun, n semua yg membuat anda jandi manusia dlm pertumbuhan.

Rabu, 18 Juli 2012

Makanan Olahan, benarkah ada gizinya?




Salah satu iklan,
Setelah mengatakan bergizi lalu ada kalimatnya " yg penting enak"

Menurut anda bagaimana?
Apakah benar bergizi, apakah benar enak n bermanfaat?
Apakah kandungan yg bisa di serap tubuh sesuai dg yg tertera n tdk membuat masalah dg tubuh anda?

Sering saya katakan, dengarkanlah keluhan tubuh anda lalu turuti utk tdk menggunakan produk itu, tetapi bagi yg tdk bisa mendengarkan atau belum belajar mendengarkan?

Mari kita tinjau secara umum:

Begini:

Natrium nitrit biasanya ditambahkan ke produk olahan seperti: hot dog, dan daging cincang untuk menghambat pertumbuhan bakteri supya produk tdk cepat busuk n menajdi lembek.
Hasilnya muncul rasa khas dan warna pink dari daging diproses menggunakan bahan ini.
Dlm penilitian,ditemukan bahwa, nitrit dapat berggabung dgn komponen protein, yg disebut amina, yg kemudian membentuk nitrosamine, yang menyebabkan kanker pada hewan laboratorium.

Meskipun tidak pernah terbukti menyebabkan kanker pada manusia, penggunaan daging olahan lainnya telah lama dikaitkan dengan cancer perut dan kanker lainnya.

Dlm hal ini kecurigaan bahwa nitrosamine berkontribusi untuk kanker dan masalah kesehatan lain pada orang yang makan banyak daging olahan,
juga diet, gaya hidup, atau faktor genetik mungkin juga terlibat.
Hal lain yg juga berkontribusi adalah kemungkinan ttg makanan yg bisa bertanggung jawab adalah a/l tinggi kandungan garam. yang dapat membuat selaput perut rentan terhadap karsinogen.

Kabar baiknya, pemerintah AS membatasi jumlah nitrit yg diperbolehkan dalam daging olahan untuk menjaga nitrosamine seminimal mungkin.

 Dan berkat teknik pengawetan makanan yg diperbaiki, daging olahan dipasar US hanya berisi seperlima dari apa yang mereka lakukan pada 1970-an.

Produsen juga menambahkan asam askorbat (vitamin C) atau erythorbate natrium (yang berkaitan dengan vitamin C), yang mengeliminasi dan mengurangi kecepatan konversi nitrit menjadi nitrosamine yg berbahaya tersebut

Jadi bagaimana dg produk2 daging olahan Indonesia?
Apakah memnuhi persyaratan seperti yg ada di US?
Saya tdk tau.

Oleh karena itu sangat dianjurkan utk:

1. Makanlah daging segar, bila ingin sekali2 boleh menggunakan produk2 olahan seperti sosis ham dlsbnya n tdk menjadikanya sebagai makanan sehari2

2. Produk2 olahan yg di asapi pun mengalami hal yg hampir sama karena sebelum diasapi sdh diolah dg bahan2 yg membuatnya menarik yg kaitannya dlm proses justru bereaksi dg asap n malah menimbulkan potensi carcinogenic yg lain lagi.

3. Produk2 seperti buah2an segar yg mengandung banyak vit C akan sangat membantu tubuh mengurangi pembentukan nitrosamine.

4. Beberapa produk pengganti yg alami bisa digunakan seperti penggunaan bit, seledri, garam, madu, gula merah n penjemuran seperti produk2 lokal dendeng, dlsbnya yg dibuat secra tradisional, meskipun barangkali rasanya berbeda n tdk semudah penggunaan ("tinggal hap") seperti yg diiklankan tetapi justru lebih sehat n bermanfaat.

5. Ingatlah juga bahwa sosis makanan olahan dapat dikatakan bahan utamanya adalah tahu n bukan daging, jadi berarti disamping natrium nitrit, juga masih ada kedele yg cukup berbahaya utk kelangsuingan generasi n kehidupan hormonal tubuh yg baik.

Sallam,

Contoh soal:
Catatan:
Sorry kamera saya tdk sebagus yg bisa ditampilkan disini, jadi saya gunakan foto2 yg ada utk maksud edukasi ini.

Oscar Mayer Cotto Salami ingredients
Mechanically separated chicken
Beef hearts (you gotta love 'em!)
Pork
Water
Corn syrup
Beef
Contains less than 2% of:
Salt
Sodium lactate
Flavor
Sodium phosphates
Sodium diacetate

Sodium erythorbate (made from sugar)
Dextrose
Sodium nitrite
Soy lecithin
Potassium phosphate
Potassium chloride

Sugar

DISCLAIMER: These photos are provided as "Fair Use" content under the protection of the First Amendment of the United States Constitution. NewsTarget is not affiliated with the companies whose products appear here. All trademarks and brand names appearing here are the property of their respective owners. Nothing in these photos is intended to imply that these products do not meet USDA requirements for food safety.


Bungkusan yg menarik dg isi yg juga menarik utk dikonsumsi

Foto 1x yg seoloah dg mata telanjang bisa melihat texture n kandungan termasuk yg terlihat sebagai bahan berwarna merah gelab

Warna merah adalah hasil natrium nitrat, bukan berasal dari daging, foto 2x pembesaran.

Dg 3x pembesaran terlihat bahwa tdk ada sama sekali kandungan bahan rempah karena memang tertulis tdk ada, n juga sangat jelas terlihat jumlah lemak yg lebih banyak dari dagingnya sendiri (yg tdk tau atau tdk terlihat).

Darah Berwarna Hijau


Semua orang tahu kalau darah manusia itu merah. Bukan hanya darah manusia tetapi sebagian besar darah sebagian besar makhluk hidup lainnya itu merah. Mau orang kaya, orang miskin semuanya darahnya merah. Lalu, bagaimana kalau terdapat makhluk yang berdarah hijau di bumi ini? Apakah mereka keturunan alien? Bagaimana kalau anda sedang rual rumah, calon pembeli anda bilang bahwa dia berdarah hijau seperti tokoh Mr. Spock di film Star Trek? Pasti anda akan tertawa duluan khan.
Tetapi ternyata manusia berdarah hijau itu ada dan ternyata juga terdapat beberapa jenis binatang yang berdarah hijau seperti jenis katak dari Kamboja dan serangga. Darah hijau binatang ini karena darahnya tidak berfungsi membawa oksigen karena tidak memerlukan hemoglobin. Darah warna hijau di dalam dunia medis memang bisa terjadi dan di dunia medis itu dikenal dengan sebutan sulfhemoglobinaemia (SulfHb) yang merupakan turunan warna dari hemoglobin dan sulit untuk kembali normal.
Orang berdarah berwarna hijau ditemukan pada Juni 2007 oleh tim dokter anestesi Dr. Stephan Schwarz, Dr. Giuseppe Del Vicario dan Dr. Alana Flexman di Kanada. Saat itu para dokter dalam satu tim ini sedang melakukan operasi di rumah sakit Vancouver St. Paul terhadap seorang lelaki berusia 42 tahun yang masuk ke rumah sakit karena terjatuh. Para dokter tersebut sangat terkejut ketika pada sayatan pertama pada kaki sang pasien, darah yang dikeluarkan nya adalah darah yang berwarna hijau gelap bukan warna merah seperti manusia pada normalnya.
Para dokter mengadakan penelusuran ke riwayat medis sang pasien dan hasil penemuan menyatakan bahwa sang pasien ternyata sering mengkonsumsi obatsumatriptan dalam dosis besar atau 200 miligram setiap harinya untuk mengobati sakit kepala migrain sang pasien. Obat-obatan sumatriptan adalah termasuk dalamgolongan sulfonamides (sulfur), merupakan obat yang mengandung senyawa belerang. Karena kandungan senyawa belerang inilah yang menyebabkan terjadinya kondisi langka yang disebut dengan sulfhaemoglobinaemia, yaitu belerang yang ada di tubuh bergabung dengan oksigen yang membawa senyawa hemoglobin di dalam sel darah merah.

Bekatul Beras Merah


Dengan segala kebaikan alam untuk kesehatan hidup kita"
Semua penyakit Modern saat ini berkembang karena kita belum paham dengan tidak sadar membuang kebaikan dari alam, yaitu bekatul. Bekatul adalah remahan kulit beras yang berwarna cream atau coklat muda, yang terkadang ikut termakan oleh kita bersama beras. Berkembangnya teknologi dalam penggilingan padi, justru membuang semua bekatul ini dari beras yang kita makan. Beras yang kita makan saat ini terlalu bersih, padahal didalamnya banyak mengandung vitamin dan dan nutrisi penting yang berkhasiat luar biasa.
Salah satu kandungan tinggi pada bekatul adalah Vitamin B15 . Vitamin ini sanggup mengoptimalkan kerja aneka organ tubuh. Vitamin B15 memang belum dikenal masyarakat . Struktur kmia vitamin B15 adalah Glucono dimetry lamino acetic acid ditemukan oleh Dr. Erns T. Krebs Jr, ahli bio kin\mia ari San Fransisco Amerika Serikat pada tahun 1952. Dr. Krebs dan temnya berhasil mengembangkannya di Uni Soviet, saat itu vitamin B15 dikonsumsi secara luas untuk mengobati berbagai penyakit diantaranya adalah :
* Diabetes Mellitus (DM)
* Hipertensi
* Kolesterol tinggi
* Arterisklerosis (pengapuran pembuluh darah)
* Atasi serangan jantung karena penymbatan pembuluh darah jantung
* Gannguan aliran pembuluh darah jantung
* Asma (bengek), penyakit hati (sirosis)
* Stroke, Ambeien, Rheumatik, Maag, Migrain dan Vertigo
Kandungan Bekatul Beras Merah, diantaranya :
- Vitamin B complek (Vit B1, B2, B3, B6 dan B15Pangamic Acid
- Anti Oksidan vitamin E (Tochoperols dan Tocotrienols)
- Protein Mineral dan asam lemak (Patimitat, oleat dan linoleat
- Dietary Fiber Serat pencernaan yang larut maupun tidak larut air
Sumber :
- Dr. Ernst T Krebs (ahli Biokimia - USA)
- Dr. David Rauhen dalam bukunya " THE SAVE YOUR LIFE DIET" (Makanan yang menyelamatkan jiwa anda)
- Pusat penelitian dan Pengembangan Pertanian Bogor.

Keunggulan Bekatul Beras Merah :
- Aman dikonsumsi dalam jangka panjang oleh wanita hamil, anak-anak dan dewasa karena tanpa bahan - kimia dan bahan pengawet
- Baik dan aman dikonsumsi bersama obat dokter, bahkan mempercepat proses penyembuhannya.
- Tinggi kandungan nutrisi dan mudah diabsorsi oleh tubuh.
- Harga ekonomis dan enak rasanya.

- Manfaat :
Mencegah dan mengobati Diabetes, darah tinggi, gannguan jantung, kolesterol, asam urat, rheumatik sendi, migrain, asthma, vertigo, ambeien, stroke, lambung/maag

Juga Bermanfaat untuk
- Para lansia yang nafsu makannya berkurang padahal kebutuhan gizi meningkat
- Orang yang merasa sudah mengalami penurunan fungsi organ tubuh seperti mudah capek/mudah sakit, konsentrasi menurun dan kurang bergairah.
- Para pekerja lembur, shift (gilir waktu) yang rentan terkena penyakit degeneratif (diabetes, kolesterol, darah tinggi).
- Dianjurkan bagi mereka yang habis sakit pasca operasi, pengkonsumsi obat jangka panjang dan perokok untuk memulihkan stamina dan meluruhkan racun dalam tubuh serta melancarkan sirkulasi darah
selengkapnya kunjungi : http://www.solo4life.com
Dengan segala kebaikan alam untuk kesehatan hidup kita"
Semua penyakit Modern saat ini berkembang karena kita belum paham dengan tidak sadar membuang kebaikan dari alam, yaitu bekatul. Bekatul adalah remahan kulit beras yang berwarna cream atau coklat muda, yang terkadang ikut termakan oleh kita bersama beras. Berkembangnya teknologi dalam penggilingan padi, justru membuang semua bekatul ini dari beras yang kita makan. Beras yang kita makan saat ini terlalu bersih, padahal didalamnya banyak mengandung vitamin dan dan nutrisi penting yang berkhasiat luar biasa.
Salah satu kandungan tinggi pada bekatul adalah Vitamin B15 . Vitamin ini sanggup mengoptimalkan kerja aneka organ tubuh. Vitamin B15 memang belum dikenal masyarakat . Struktur kmia vitamin B15 adalah Glucono dimetry lamino acetic acid ditemukan oleh Dr. Erns T. Krebs Jr, ahli bio kin\mia ari San Fransisco Amerika Serikat pada tahun 1952. Dr. Krebs dan temnya berhasil mengembangkannya di Uni Soviet, saat itu vitamin B15 dikonsumsi secara luas untuk mengobati berbagai penyakit diantaranya adalah :
* Diabetes Mellitus (DM)
* Hipertensi
* Kolesterol tinggi
* Arterisklerosis (pengapuran pembuluh darah)
* Atasi serangan jantung karena penymbatan pembuluh darah jantung
* Gannguan aliran pembuluh darah jantung
* Asma (bengek), penyakit hati (sirosis)
* Stroke, Ambeien, Rheumatik, Maag, Migrain dan Vertigo
Kandungan Bekatul Beras Merah, diantaranya :
- Vitamin B complek (Vit B1, B2, B3, B6 dan B15Pangamic Acid
- Anti Oksidan vitamin E (Tochoperols dan Tocotrienols)
- Protein Mineral dan asam lemak (Patimitat, oleat dan linoleat
- Dietary Fiber Serat pencernaan yang larut maupun tidak larut air
Sumber :
- Dr. Ernst T Krebs (ahli Biokimia - USA)
- Dr. David Rauhen dalam bukunya " THE SAVE YOUR LIFE DIET" (Makanan yang menyelamatkan jiwa anda)
- Pusat penelitian dan Pengembangan Pertanian Bogor.

Keunggulan Bekatul Beras Merah :
- Aman dikonsumsi dalam jangka panjang oleh wanita hamil, anak-anak dan dewasa karena tanpa bahan - kimia dan bahan pengawet
- Baik dan aman dikonsumsi bersama obat dokter, bahkan mempercepat proses penyembuhannya.
- Tinggi kandungan nutrisi dan mudah diabsorsi oleh tubuh.
- Harga ekonomis dan enak rasanya.

- Manfaat :
Mencegah dan mengobati Diabetes, darah tinggi, gannguan jantung, kolesterol, asam urat, rheumatik sendi, migrain, asthma, vertigo, ambeien, stroke, lambung/maag

Juga Bermanfaat untuk
- Para lansia yang nafsu makannya berkurang padahal kebutuhan gizi meningkat
- Orang yang merasa sudah mengalami penurunan fungsi organ tubuh seperti mudah capek/mudah sakit, konsentrasi menurun dan kurang bergairah.
- Para pekerja lembur, shift (gilir waktu) yang rentan terkena penyakit degeneratif (diabetes, kolesterol, darah tinggi).
- Dianjurkan bagi mereka yang habis sakit pasca operasi, pengkonsumsi obat jangka panjang dan perokok untuk memulihkan stamina dan meluruhkan racun dalam tubuh serta melancarkan sirkulasi darah
selengkapnya kunjungi : http://www.solo4life.com

Rancangan Sangkar Protein untuk Melawan Penyakit


Perkembangan dunia medis dan pengobatan saat ini sangat pesat. Hal ini juga dikarenakan perkembangan berbagai ilmu terkait yang juga meningkat pesat. Baru-baru ini, ahli biokimia dari UCLA berhasil merancang protein terspesialisasi yang dapat mengatur diri mereka sendiri untuk membentuk suatu sangkar molekuler yang sangat kecil, ratusan kali lebih kecil dari ukuran sel normal. Kreasi struktur miniatur ini dapat menjadi suatu langkah besar dalam mengembangkan metode penghantaran obat dan bahkan desain vaksin artifisial.
Desain sangkar molekuler ini menggunakan pemodelan komputer dimana dua molekul protein yang berbeda dilihat kemungkinannya untuk dapat menyatu membentuk sangkar tiga dimensi yang sempurna. Pemodelan ini sekilas serupa dengan memasang potongan puzzle. Apabila dua molekul protein acak disatukan, maka kemungkinannya membentuk jaringan yang stabil akan sedikit dan akan terbentuk lebih banyak jaringan yang irreguler. Untuk menentukan geometrinya diperlukan pengetahuan mengenai sisi rigid dari protein agar dapat membentuk jaringan stabil.
Sangkar protein ini dapat didesain memiliki rongga sehingga dapat diisi dengan molekul obat. Sangkar ini diharapkan dapat dimanfaatkan pada teknologi penghantaran obat yang menuju target sel yang spesifik seperti sel tumor atau kanker. Sangkar ini juga dapat didesain agar memiliki pori-pori yang cukup agar senyawa obat dapat keluar saat mendekati sel target.
Fungsi lain sangkar protein yang tak kalah hebat adalah sebagai vaksin artifisial. Vaksin biasanya diperoleh dari partikel virus/virion yang telah dilemahkan (attenuated vaccine). Virion yang telah dilemahkan ini kemudian diinjeksikan ke dalam pembuluh darah sehingga tubuh dapat membentuk imunitas terhadap partikel virus tersebut. Meski efektif, kelemahan metode ini adalah sulitnya melemahkan virus karena tingkat bahayanya sehingga sangat berisiko untuk digunakan pada manusia. Untuk itu saat ini telah dicari solusi lainnya untuk melawan virus yaitu dengan menggunakan vaksin buatan/artifisial.
Vaksin artifisial merupakan vaksin yang bukan berasal dari partikel virus/virion tetapi berasal dari molekul lain dengan struktur yang serupa. Sangkar protein ini dapat dimanfaatkan sebagai vaksin artifisial dengan struktur yang menyerupai partikel virus yang asli. Sangkar protein ini dapat mengelabui sistem imunitas tubuh sehingga menganggapnya sebagai partikel virus yang sedang menyerang sel tubuh. Tentu metode ini tidak selalu berhasil, tetapi struktur sangkar protein yang kecil dan menyerupai struktur virus dapat menghasilkan respon imunitas yang bahkan dapat melebihi respon terhadap vaksin konvensional.
Untuk penggunaannya pada penghantaran obat, sangkar protein sebaiknya berasal dari protein manusia atau protein yang menyerupai struktur protein pada manusia. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penghantaran obat karena sistem imun tidak menganggapnya sebagai protein asing yang harus dihancurkan.
Desain molekul protein dengan struktur dan geometri yang diinginkan dapat terlebih dahulu menggunakan pemodelan komputer, yang berarti membutuhkan pengetahuan bioinformatika terutama mengenai sekuens asam amino dan folding protein. Realisasi metode ini membutuhkan penelitian lebih lanjut di bidang biologi struktural, bioinformatika, dan teknik biomedis. Tentu kita berharap metode ini segera terealisasikan agar berbagai permasalahan di bidang medis dapat teratasi, terutama permasalahan drug delivery dan vaksin.

Selasa, 17 Juli 2012

Alternatif sehat untuk turunkan badan


Diet ketat memang menjanjikan penurunan berat badan yang cepat namun dapat berakibat kurang buruk bagi kesehatan dan penurunan berat badan yang terjadi tidak bertahan lama.
The American Academy of Family Physicians memberikan beberapa langkah yang bisa diikuti sebagai alternatif yang sehat untuk menurunkan berat badan:
  • Jangan pernah melewatkan waktu makan termasuk sarapan.
  • Makanlah makanan dengan menu bervariasi dan bernutrisi. Jangan terus menerus mengkonsumsi jenis makanan yang sama setiap hari.
  • Kurangi konsumsi gula, garam, lemak jenuh dan kolesterol jahat.
  • Hindari minuman yang berkalori tinggi.
  • Kurangi porsi makan.
  • Olahraga yang teratur, tingkatkan aktivitas fisik harian dengan cara sederhana misalnya berjalan kaki ke tempat kerja atau memilih menaiki gedung bertingkat dengan menggunakan tangga daripada eskalator.

apa itu Hipertensi dan stroke?

Hipertensi berasal dfari 2 kata: hiper n tensi.
Hiper = menjadi luar biasa tingginya
tensi = dari tensi meter = pengukuran tekanan darahnya berapa.
jadi hipertensi = meningkat tinggi luar biasa tekanan darahnya.

Setroke atau stroke = sebutan buat gangguan yg ditimbulkan oleh pecahnya pembuluh darah halus / capiler di otak, dimana gangguan tadi menjadi tdk terkontrolnya salah satu atau bebrapa syaraf ke otak n hasilnya adalah bengkok atau salah penempatanya engsel / struktur akibat tdk terkontrolnya syaraf jadi spt benkok mulut, tangan, kaki dslbnya, atau tdk bergeraknya organ tertentu
Contohnya: kaki suakr diangkat, tangan, atau bahkan sebelah bagian tubuh suakr digerakan.

Nah, bila pecahnya pembuluh akibat tekanan darah yg luar biasa tinggi (hipertensi) maka kejadian tadi bersebab akibat n berhubungan;
Bila pecah pembuluh darahnya akibat dari perapuhan semnatar tekanan darahnya normal2 saja, maka keduanya tentu tdk berhubungan.



jadi antara tekanan darah sistole yang meningkat, atau diastole, atau keduanya, itulah yang disebut hipertensi.
pengukurannya kalau bisa 2 kali, beda hari ya, karena banyak faktor yang dapat mempengaruhi tekanan darah

semoga bermanfaat

Rabu, 10 Agustus 2011

jurnal poli

MAKARA, KESEHATAN, VOL. 10, NO. 1, JUNI 2006: 47-53
47
RESPONS IMUNITAS YANG RENDAH
PADA TUBUH MANUSIA USIA LANJUT
Fatmah
Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
E-mail: ffatmah@yahoo.com
Abstrak
Penuaan (aging) dikaitkan dengan sejumlah besar perubahan fungsi imunitas tubuh, terutama penurunan Cell Mediated
Immunity (CMI) atau imunitas yang diperantarai sel. Kemampuan imunitas kelompok lanjut usia menurun sesuai
peningkatan usia termasuk kecepatan respons imun melawan infeksi penyakit. Hal itu berarti bahwa kelompok lansia
beresiko tinggi terserang penyakit seperti infeksi, kanker, jantung koroner, kelainan autoimmun atau penyakit kronik
lainnya. Seluruh penyakit ini mudah terjadi pada lansia karena produksi imunoglobulin menurun. Akibatnya vaksinasi
yang diberikan pada kelompok orang tua seringkali tidak efektif melawan penyakit. Orang-orang tua yang umumnya
menderita kekurangan gizi makro dan mikro akan memiliki respons sistem dan fungsi imun yang rendah. Oleh karena
itu, kasus malnutrisi pada lansia seharusnya memiliki perhatian khusus secara dini, termasuk pemberian vaksinasi
untuk pencegahan penyakit. Penyakit infeksi yang dialami oleh lansia dapat dicegah atau diturunkan melalui upayaupaya
perbaikan gizi karena sistem imun akan meningkat. Jika fungsi imun lansia dapat ditingkatkan, maka kualitas
hidup individu meningkat dan biaya pelayanan kesehatan dapat ditekan.
Abstract
Low Immunity Response in the Elderly. Aging is related to a number of changes in the immunity function, mainly the
reducing of Cell Mediated Immunity (CMI). The immunocompetence of elderly worsen with age including the rate of
immune respons against infection. It means that older people have a high risk of getting diseases such as infection,
cancer, cardiovascular, autoimmune disorder, or other chronic diseases. All of these diseases occured in elderly due to
the immunoglobulin production decrease. Thus, vaccination given to elderly often might not be effective against
diseases. Older people who commonly suffer from a decrease of macro and micronutrients will have a low function and
response of the immune system. Therefore, malnutrition cases in elderly should have early specific attention including
consideration in given vaccination for preventing diseases. Infectious diseases mostly suffered by older people can be
prevented or reduced through improving nutrition efforts because the immune system will be improved. If the immune
function of the elderly can be improved, the individual quality of life increases and the health cost can be suppressed.
Keywords: elderly, immune response, vaccination, infectious disease
1. Pendahuluan
Populasi penduduk usia lanjut (usila) di dunia terus
meningkat tanpa disadari. Dengan adanya kemajuan
teknologi kedokteran, perbaikan pelayanan kesehatan,
dan gizi yang lebih baik, maka mereka hidup lebih
lama dari sebelumnya khususnya di negara maju
sehingga usia harapan hidup (UHH) meningkat dua
kali lipat dari 45 tahun di tahun 1900 menjadi 80 tahun
di tahun 2000 1.
Sementara itu dalam dua dekade terakhir ini terdapat
peningkatan populasi penduduk usia lanjut (usila) di
Indonesia. Proporsi penduduk usila di atas 65 tahun
meningkat dari 1,1% menjadi 6,3% dari total populasi.
Dalam 20 tahun terakhir ini ada peningkatan 5,2%
penduduk usila di Indonesia pada tahun 1997. Hal itu
mencerminkan bahwa proporsi penduduk usila akan
meningkat dua kali pada tahun 2020 menjadi 28,8 juta
atau 11,34% dari seluruh populasi 2. Fenomena
terjadinya peningkatan itu disebabkan oleh perbaikan
status kesehatan akibat kemajuan teknologi dan
48 MAKARA, KESEHATAN, VOL. 10, NO. 1, JUNI 2006: 47-53
penelitian-penelitian kedokteran, transisi epidemiologi
dari penyakit infeksi menuju penyakit degeneratif,
perbaikan status gizi yang ditandai peningkatan kasus
obesitas usila daripada underweight, peningkatan Usia
Harapan Hidup (UHH) dari 45 tahun di awal tahun
1950 ke arah 65 tahun pada saat ini, pergeseran gaya
hidup dari urban rural lifestyle ke arah sedentary urban
lifestyle, dan peningkatan income per kapita sebelum
krisis moneter melanda Indonesia.
Peningkatan jumlah manula mempengaruhi aspek
kehidupan mereka seperti terjadinya perubahanperubahan
fisik, biologis, psikologis, dan sosial sebagai
akibat proses penuaan atau munculnya penyakit
degeneratif akibat proses penuaan tersebut. Secara
signifikan orang tua mengalami kasus mortalitas dan
morbiditas lebih besar daripada orang muda.
Kerentanan orang tua terhadap penyakit disebabkan
oleh menurunnya fungsi sistem imun tubuh.
Untuk memahami terjadinya perubahan respons
imunitas tubuh pada orang tua dibutuhkan suatu kajian
mendalam tentang sistem imun yaitu salah satu sistem
tubuh yang dipengaruhi oleh proses penuaan (aging).
Ilmu yang mempelajari sistem imun pada kelompok
lansia (elderly) disebut Immuno-gerontologi. Ilmu ini
sebenarnya relatif baru dan memiliki banyak temuantemuan
baru di dalamnya seperti yang akan diulas
dalam makalah ini.
2. Isi
Pengaruh Aging terhadap Perubahan Sistem Imun
Tubuh
Sistem imunitas tubuh memiliki fungsi yaitu membantu
perbaikan DNA manusia; mencegah infeksi yang
disebabkan oleh jamur, bakteri, virus, dan organisme
lain; serta menghasilkan antibodi (sejenis protein yang
disebut imunoglobulin) untuk memerangi serangan
bakteri dan virus asing ke dalam tubuh. Tugas sistem
imun adalah mencari dan merusak invader (penyerbu)
yang membahayakan tubuh manusia.
Fungsi sistem imunitas tubuh (immunocompetence)
menurun sesuai umur. Kemampuan imunitas tubuh
melawan infeksi menurun termasuk kecepatan respons
imun dengan peningkatan usia. Hal ini bukan berarti
manusia lebih sering terserang penyakit, tetapi saat
menginjak usia tua maka resiko kesakitan meningkat
seperti penyakit infeksi, kanker, kelainan autoimun,
atau penyakit kronik. Hal ini disebabkan oleh
perjalanan alamiah penyakit yang berkembang secara
lambat dan gejala-gejalanya tidak terlihat sampai
beberapa tahun kemudian. Di samping itu, produksi
imunoglobulin yang dihasilkan oleh tubuh orang tua
juga berkurang jumlahnya sehingga vaksinasi yang
diberikan pada kelompok lansia kurang efektif
melawan penyakit. Masalah lain yang muncul adalah
tubuh orang tua kehilangan kemampuan untuk
membedakan benda asing yang masuk ke dalam tubuh
atau memang benda itu bagian dari dalam tubuhnya
sendiri.
Salah satu perubahan besar yang terjadi seiring
pertambahan usia adalah proses thymic involution 3.
Thymus yang terletak di atas jantung di belakang tulang
dada adalah organ tempat sel T menjadi matang. Sel T
sangat penting sebagai limfosit untuk membunuh
bakteri dan membantu tipe sel lain dalam sistem imun.
Seiring perjalanan usia, maka banyak sel T atau
limfosit T kehilangan fungsi dan kemampuannya
melawan penyakit. Volume jaringan timus kurang dari
5% daripada saat lahir. Saat itu tubuh mengandung
jumlah sel T yang lebih rendah dibandingkan
sebelumnya (saat usia muda), dan juga tubuh kurang
mampu mengontrol penyakit dibandingkan dengan
masa-masa sebelumnya. Jika hal ini terjadi, maka dapat
mengarah pada penyakit autoimun yaitu sistem imun
tidak dapat mengidentifikasi dan melawan kanker atau
sel-sel jahat. Inilah alasan mengapa resiko penyakit
kanker meningkat sejalan dengan usia.
Salah satu komponen utama sistem kekebalan tubuh
adalah sel T, suatu bentuk sel darah putih (limfosit)
yang berfungsi mencari jenis penyakit pathogen lalu
merusaknya. Limfosit dihasilkan oleh kelenjar limfe
yang penting bagi tubuh untuk menghasilkan antibodi
melawan infeksi. Secara umum, limfosit tidak berubah
banyak pada usia tua, tetapi konfigurasi limfosit dan
reaksinya melawan infeksi berkurang. Manusia
memiliki jumlah T sel yang banyak dalam tubuhnya,
namun seiring peningkatan usia maka jumlahnya akan
berkurang yang ditunjukkan dengan rentannya tubuh
terhadap serangan penyakit.
Kelompok lansia kurang mampu menghasilkan limfosit
untuk sistem imun. Sel perlawanan infeksi yang
dihasilkan kurang cepat bereaksi dan kurang efektif
daripada sel yang ditemukan pada kelompok dewasa
muda. Ketika antibodi dihasilkan, durasi respons
kelompok lansia lebih singkat dan lebih sedikit sel
yang dihasilkan. Sistem imun kelompok dewasa muda
termasuk limfosit dan sel lain bereaksi lebih kuat dan
cepat terhadap infeksi daripada kelompok dewasa tua.
Di samping itu, kelompok dewasa tua khususnya
berusia di atas 70 tahun cenderung menghasilkan
autoantibodi yaitu antibodi yang melawan antigennya
sendiri dan mengarah pada penyakit autoimmune.
Autoantibodi adalah faktor penyebab rheumatoid
arthritis dan atherosklerosis. Hilangnya efektivitas
sistem imun pada orang tua biasanya disebabkan oleh
perubahan kompartemen sel T yang terjadi sebagai
hasil involusi timus untuk menghasilkan interleukin 10
(IL-10). Perubahan substansial pada fungsional dan
MAKARA, KESEHATAN, VOL. 10, NO. 1, JUNI 2006: 47-53 49
fenotip profil sel T dilaporkan sesuai dengan
peningkatan usia.
Fenotip resiko imun dikenalkan oleh Dr. Anders
Wikby yang melaksanakan suatu studi imunologi
longitudinal untuk mengembangkan faktor-faktor
prediktif bagi usia lanjut. Fenotip resiko imun ditandai
dengan ratio CD4:CD8 < 1, lemahnya proliferasi sel T
in vitro, peningkatan jumlah sel-sel CD8+CD28-,
sedikitnya jumlah sel B, dan keberadaan sel-sel CD8T
adalah CMV (Cytomegalovirus). Efek infeksi CMV
pada sistem imun lansia juga didiskusikan oleh Prof.
Paul Moss dengan sel T clonal expansion (CD8T) 4.
Secara khusus jumlah sel CD8 T berkurang pada usia
lanjut. Sel CD8 T mempunyai 2 fungsi yaitu: untuk
mengenali dan merusak sel yang terinfeksi atau sel
abnormal, serta untuk menekan aktivitas sel darah
putih lain dalam rangka perlindungan jaringan normal.
Para ahli percaya bahwa tubuh akan meningkatkan
produksi berbagai jenis sel CD8 T sejalan dengan
bertambahnya usia. Sel ini disebut TCE (T cell clonal
expansion) yang kurang efektif dalam melawan
penyakit. TCE mampu berakumulasi secara cepat
karena memiliki rentang hidup yang panjang dan dapat
mencegah hilangnya populasi TCE secara normal
dalam organisme. Sel-sel TCE dapat tumbuh lebih
banyak 80% dari total populasi CD8. Perbanyakan
populasi sel TCE memakan ruang lebih banyak
daripada sel lainnya, yang ditunjukkan dengan
penurunan efektifitas sistem imunitas dalam
memerangi bakteri patogen. Hal itu telah dibuktikan
dengan suatu studi yang dilakukan terhadap tikus
karena hewan ini memiliki fungsi sistem imunitas
mirip manusia. Ilmuwan menemukan tifus berusia
lanjut mempunyai tingkat TCE lebih besar daripada
tikus normal, populasi sel CD8 T yang kurang
beragam, dan penurunan kemampuan melawan
penyakit. Peningkatan sel TCE pada tikus normal
menggambarkan berkurangnya kemampuan melawan
penyakit. Ilmuwan menyimpulkan bahwa jika
produksi TCE dapat ditekan pada saat terjadi proses
penuaan, maka efektifitas sistem imunitas tubuh dapat
ditingkatkan dan kemampuan melawan penyakit lebih
baik lagi.
Aging juga mempengaruhi aktivitas leukosit termasuk
makrofag, monosit, neutrofil, dan eosinofil. Namun
hanya sedikit data yang tersedia menjelaskan efek
penuaan terhadap sel-sel tersebut.
• Jumlah dan Sub-populasi Limfosit
Aging mempengaruhi fungsi sel T dengan
berbagai cara. Beberapa sel T ditemukan dalam
thymus dan sirkulasi darah yang disebut dengan
sel T memori dan sel T naive. Sel T naive adalah
sel T yang tidak bergerak/diam dan tidak pernah
terpapard engan antigen asing, sedangkan sel T
memori adalah sel aktif yang terpapar dengan
antigen. Saat antigen masuk, maka sel T naive
menjadi aktif dan merangsang sistem imun untuk
menghilangkan antigen asing dari dalam tubuh,
selanjutnya merubah diri menjadi sel T memori.
Sel T memori menjadi tidak aktif dan dapat aktif
kembali jika menghadapi antigen yang sama. Pada
kelompok usila, hampir tidak ada sel T naive sejak
menurunnya produksi sel T oleh kelenjar timus
secara cepat sesuai usia. Akibatnya cadangan sel T
naive menipis dan sistem imun tidak dapat
berespons secepat respons kelompok usia muda.
Jumlah sel B, sel T helper (CD4+) juga berubah
pada orang tua 4.
Selain terjadi perubahan jumlah sel T, pada
kelompok usila juga mengalami perubahan
permukaan sel T. Ketika sel T menggunakan
reseptor protein di permukaan sel lalu berikatan
dengan antigen, maka rangsangan lingkungan
harus dikomukasikan dengan bagian dalam sel T.
Banyak molekul terlibat dalam transduksi signal,
proses perpindahan ikatan signal-antigen melalui
membran sel menuju sel. Sel T yang berusia tua
tidak menunjukkan antigen CD28, suatu molekul
penting bagi transduksi signal dan aktivasi sel T.
Tanpa CD28, sel T tidak berespons terhadapnya
masuknya patogen asing. Pada tubuh kelompok
elderly juga terdapat kandungan antigen CD69
yang lebih rendah. Sel T dapat menginduksi
antigen CD69 setelah berikatan dengan reseptor
sel T. Bila ikatan signal-antigen tidak dipindahkan
ke bagian dalam sel T, maka antigen CD69 akan
hilang di permukaan sel dan terjadi penurunan
transduksi signal.
• Respons Proliferasi Limfosit
Perubahan utama pada fungsi imun orang tua
adalah perubahan respons proliferatif limfosit
seperti berkurangnya Interleukin-2 (IL-2) yang
tercermin dari rusaknya proses signal pada orang
tua, minimnya kadar Ca dalam tubuh, dan
perubahan membran limfosit sehingga
mempengaruhi fungsi imun. Penurunan Calcium
(Ca) pada orang tua mempengaruhi perpindahan
signal dengan gagalnya merangsang enzim
termasuk protein kinase C, MAPK dan MEK;
serta menghambat produksi cytokines, protein
yang bertanggung jawab untuk koordinasi
interaksi dengan antigen dan memperkuat respons
imun. Salah satu cytokine yang dikenal adalah
interleukin 2 (IL-2), cytokine diproduksi dan
disekresi oleh sel T untuk menginduksi proliferasi
sel dan mendukung pertumbuhan jangka panjang
sel T. Sesuai peningkatan usia sel T, maka
kapasitas sel T untuk menghasilkan IL-2 menurun.
Jika terpapar antigen, maka sel T memori akan
membelah diri menjadi lebih banyak untuk
50 MAKARA, KESEHATAN, VOL. 10, NO. 1, JUNI 2006: 47-53
melawan antigen. Jika produksi IL-2 sedikit atau
sel T tidak dapat berespons dengan IL-2, maka
fungsi sel T rusak. Perubahan cytokine lain adalah
interleukin 4, tumor necrosis factor alpha, dan
gamma interferon.
Viskositas membran sel T juga berubah pada
orang tua, tetapi viskositas sel B tetap.
Kompoisisi lipid pada membran limfosit orang tua
menunjukkan peningkatan proporsi kolesterol dan
fosolipid dibandingkan orang muda. Serum darah
orang tua mengandung banyak VLDL dan LDL.
Perubahan komposisi lipid di atas dapat
meningkatkan penurunan imunitas tubuh orang
tua. Pembatasan asupan lemak mempengaruhi
komposisi membran lipid limfosit, meningkatkan
level asam linoleat, menurunkan kadar asam
docosatetraenoat dan arakhidonat.
Produksi Cytokine
Respons limfosit diatur oleh cytokine. Respons limfosit
atau sel T helper dibagi menjadi 2 jenis yaitu: 1. Th-1
dan 2. Th-2. Respons antibodi biasanya diperoleh dari
Th-2 cytokine. Perubahan produksi cytokine merubah
imunitas perantara sel (Cell Mediated Immunity) pada
roang tua. Respons limfosit pada makrofag berubah
pada orang tua di mana terdapat sensitivitas yang lebih
tinggi terhadap efek inhibitor 4.
Penurunan fungsi sel T pada orang tua juga
mempengaruhi fungsi sel B karena sel T dan sel B
bekerjasama untuk mengatur produksi antibodi. Sel T
menginduksi sel B untuk hipermutasi gen-gen
immunoglobulin, menghasilkan perbedaan antibodi
untuk mengenali jenis-jenis antigen. Pada orang tua
terdapat jenis antibodi yang lebih sedikit dibandingkan
pada orang muda, rendahnya respons IgM terhadap
infeksi, dan menurunnya kecepatan pematangan sel B.
Semua itu berkontribusi terhadap penurunan jumlah
antibodi yang diproudksi untuk melawan infeksi.
Respons tubuh pada orang tua terhadap infeksi
penyebab penyakit yang ditunjukkan dengan reaksi
demam tidak berlangsung secara otomatis. Lebih dari
20% manusia berusia di atas 65 tahun mempunyai
infeksi bakteri yang serius tidak mengalami demam,
karena tubuh mampu menetralisir demam dan reaksi
imun lainnya, tetapi sistem syaraf pusat kurang sensitif
terhadap tanda-tanda imun dan tidak bereaksi cepat
terhadap infeksi.
Peningkatan Respons Sistem Imun
Fungsi organ-organ menurun sejalan dengan
peningkatan usia manusia. Organ kurang efisien
dibandingkan saat usia muda, contohnya timus yang
menghasilkan hormon terutama selama pubertas. Pada
lansia, sebagian besar kelenjar timus tidak berfungsi.
Tetapi ketika limfosit terpapar pada hormon timus,
maka sistem imun meningkat sewaktu-waktu. Sekresi
hormon termasuk hormon pertumbuhan dan melatonin
menurun pada usia tua dan mungkin dihubungkan
dengan sistem imun.
Sistem endokrin dipengaruhi oleh penuaan dan
sirkulasi hormon-hormon menurun dengan umur.
Hormon DHEA (Dehydroepiandrosterone) erat
hubungannya dengan penurunan fungsi kekebalan
tubuh. Prostaglandin, hormon yang mempengaruhi
proses tubuh seperti suhu dan metabolisme tubuh
mungkin meningkat pada usia tua dan menghambat sel
imun yang penting. Kelompok lansia mungkin lebih
sensitif pada reaksi prostaglandin daripada dewasa
muda, yang menjadi penyebab utama defisiensi imun
pada lansia. Prostaglandin dihasilkan oleh jaringan
tubuh, tetapi respons sistem imun pada kelompok
dewasa muda lebih baik saat produksi prostaglandin
ditekan 5.
Nutrisi berperan penting dalam sistem imun tubuh.
Pada kelompok dewasa tua yang sehat dan mengalami
defisiensi gizi, maka asupan vitamin dan suplemen
makanan dapat meningkatkan respons sistem imun,
ditunjukkan dengan lebih sedikitnya hari-hari penyakit
yang diderita.
Orang tua sering mengalami perasaan kehilangan dan
stress, dan penekanan imunitas dihubungkan dengan
perasaan kehilangan, depresi, dan rendahnya dukungan
sosial. Memelihara kehidupan sosial yang aktif dan
memperoleh pengobatan depresi dapat meningkatkan
sistem imun kelompok lansia. Secara umum kelompok
lansia lebih sering menderita infeksi atau tingkat
keparahan infeksi yang lebih besar dan penurunan
respons terhadap vaksin lebih rendah (contohnya
kematian akibat penyakit tetanus dan flu).
Depresi/Stress dan Rasa Marah mempengaruhi
Sistem Imun 6
Pada orang tua, perasaan depresi dan marah dapat
melemahkan sistem imun. Mereka rentan terhadap
stress dan depresi. Stress menyebabkan perubahanperubahan
fisiologis tubuh yang melemahkan sistem
imun, dan akhirnya mempengaruhi kesehatan sehingga
mudah terserang penyakit, serta timbulnya kelainan
sistem imun dengan munculnya psoriasis dan eczema.
Saat terjadi stress, maka hormon glukokortikoid dan
kortisol memicu reaksi anti-inflammatory dalam sistem
imun.
Peneliti telah mempelajari hubungan antara marah,
perasaan depressi, dan sistem imun pada 82 orang
MAKARA, KESEHATAN, VOL. 10, NO. 1, JUNI 2006: 47-53 51
lansia yang hidup dengan pasangan penderita penyakit
Al-zheimer. Ternyata beberapa tahun kemudian
kondisi psikologi dan fisik kesehatan mereka menurun,
ditunjukkan oleh response sistem imun yang memicu
aktivasi sel limfosit. Studi lain yang dilakukan terhadap
kesehatan lansia dengan stress menunjukkan level IL-6
atau interleukin-6 (suatu protein dalam kelompok
cytokine) meningkat 4 kali lipat lebih cepat sehingga
mereka rentan terhadap penyakit jantung, arthritis, dan
sebagainya.
Pada lansia pria, depresi dikaitkan dengan
berkurangnya respons imun. Depresi ditimbulkan oleh
rasa kesepian, enggan menceritakan masalah hidup
yang dialami, dan cenderung memiliki teman dekat
lebih sedikit daripada lansia wanita. Lansia pria
mengalami ledakan hormon stress saat menghadapi
tantangan dibandingkan dengan lansia wanita.
Meskipun hubungan antara depresi dengan imunitas
berbeda menurut gender, ternyata kombinasi marah dan
stress yang dikaitkan dengan penurunan fungsi imun
pada kedua kelompok lansia pria dan wanita tidak
berbeda.
Gangguan tidur pada orang tua dapat melemahkan
sistem imun karena darah mengandung penurunan
NKC (Natural Killer Sel). NKC adalah bagian dari
sistem imun tubuh, jika kadarnya menurun dapat
melemahkan imunitas sehingga rentan terhadap
penyakit. Studi yang dilakukan di Pittsburgh tahun
1998 menunjukkan pentingnya tidur bagi orang tua
untuk memelihara kesehatan tubuh 7.
Upaya Pemeliharaan Kesehatan Lansia terhadap
Sistem Imunitas Tubuh: Vaksinasi dan Nutrisi
Sistem imunitas tubuh orang tua ditingkatkan melalui
upaya imunisasi dan nutrisi. Tujuan imunisasi untuk
memelihara sistem imunitas melawan agen infeksi.
Imunisasi/vaksin mengandung substansi antigen yang
sama dengan patogen asing agar sistem imun kenal
patogen asing dengan menghasilkan sel T dan sel B.
Influenza dan pneumonia adalah dua penyakit yang
paling sering diderita oleh orang tua sehingga perlu
diberikan vaksinasi influenza bagi mereka. Tetapi
respons antibodi tubuh dan response sel T orang tua
terhadap vaksin lebih rendah daripada orang muda
mempengaruhi efek pemberian vaksin tersebut.
Karakteristik penyakit infeksi yang sering diderita oleh
orang tua disajikan pada Tabel 1.
Nutrisi berperan penting dalam peningkatan respons
imun. Orang tua rentan terhadap gangguan gizi buruk
(undernutrition), disebabkan oleh faktor fisiologi dan
psikologi yang mempengaruhi keinginan makan dan
kondisi fisik serta ekonomi. Gizi kurang pada orang tua
disebabkan oleh berkurangnya kemampuan penyerapan
zat gizi atau konsumsi makanan bergizi yang tidak
Tabel 1. Karakteristik Penyakit Infeksi yang Sering
Diderita oleh Orang Tua
• Bakteri/Jamur: - pneumonia
-infeksi saluran
kencing/kandung kemih
- endocarditis
- diverticulitis
- meningitis
- TBC
- ulcer/tukak lambung
dikaitkan dengan
penurunan sirkulasi
• Virus : - influenzae
- herpes zoster
memadai. Berkurangnya asupan kalori diketahui dapat
memperlambat proses penuaan dan membantu
pemeliharaan sejumlah besar sel T naive dan tingkat
IL-2. Konsumsi protein dan asam amino yang tidak
cukup mempengaruhi status imun karena berhubungan
dengan kerusakan jumlah dan fungsi imun selluler,
serta penurunan respons antibodi.
Vitamin E dan Zn khususnya berperan penting dalam
memelihara sistem imun. Defisiensi Zn jangka panjang
menurunkan produksi cytokine dan merusak
pengaturan aktivitas sel helper T. Vitamin E
merupakan treatment yang baik dalam mencegah
penyakit Alzheimer, meningkatkan kekebalan tubuh,
dan sebagai antioksidan yang melindungi limfosit,
otak, dan jaringan lain dari kerusakan radikal bebas.
Nutrisi dan Mineral–Mineral yang dapat
Meningkatkan Sistem Imun Orang Tua 8
• Beta-glucan. Adalah sejenis gula kompleks
(polisakarida) yang diperoleh dari dinding sel ragi
roti, gandum, jamur (maitake). Hasil beberapa
studi menunjukkan bahwa beta glucan dapat
mengaktifkan sel darah putih (makrofag dan
neutrofil).
• Hormon DHEA. Studi menggambarkan hubungan
signifikan antara DHEA dengan aktivasi fungsi
imun pada kelompok orang tua yang diberikan
DHEA level tinggi dan rendah. Juga wanita
menopause mengalami peningkatan fungsi imun
dalam waktu 3 minggu setelah diberikan DHEA.
• Protein: arginin dan glutamin. Lebih efektif
dalam memelihara fungsi imun tubuh dan
penurunan infeksi pasca-pembedahan. Arginin
mempengaruhi fungsi sel T, penyembuhan luka,
pertumbuhan tumor, dans ekresi hormon prolaktin,
insulin, growth hormon. Glutamin, asam amino
semi esensial berfungsi sebagai bahan bakar dalam
merangsang limfosit dan makrofag, meningkatkan
fungsi sel T dan neutrofil.
52 MAKARA, KESEHATAN, VOL. 10, NO. 1, JUNI 2006: 47-53
• Lemak. Defisiensi asam linoleat (asam lemak
omega 6) menekan respons antibodi, dan
kelebihan intake asam linoleat menghilangkan
fungsi sel T. Konsumsi tinggi asam lemak omega
3 dapat menurunkan sel T helper, produksi
cytokine.
• Yoghurt yang mengandung Lactobacillus
acidophilus dan probiotik lain. Meningkatkan
aktivitas sel darah putih sehingga menurunkan
penyakit kanker, infeksi usus dan lambung, dan
beberapa reaksi alergi.
• Mikronutrien (vitamin dan mineral). Vitamin
yang berperan penting dalam memelihara sistem
imun tubuh orang tua adalah vitamin A, C, D, E,
B6, dan B12. Mineral yang mempengaruhi
kekebalan tubuh adalah Zn, Fe, Cu, asam folat,
dan Se.
• Zinc. Menurunkan gejala dan lama penyakit
influenza. Secara tidak langsung mempengaruhi
fungsi imun melalui peran sebagai kofaktor dalam
pembentukan DNA, RNA, dan protein sehingga
meningkatkan pembelahan sellular. Defisiensi Zn
secara langsung menurunkan produksi limfosit T,
respons limfosit T untuk stimulasi/rangsangan, dan
produksi IL-2.
• Lycopene. Meningkatkan konsentrasi sel Natural
Killer (NK)
• Asam Folat 9. Meningkatkan sistem imun pada
kelompok lansia. Studi di Canada pada
sekelompok hewan tikus melalui pemberian asam
folate dapat meningkatkan distribusi sel T dan
respons mitogen (pembelahan sel untuk
meningkatkan respons imun). Studi terbaru
menunjukkan intake asam folat yang tinggi
mungkin meningkatkan memori populasi lansia.
• Fe (Iron). Mempengaruhi imunitas humoral dan
sellular dan menurunkan produksi IL-1.
• Vitamin E 10. Melindungi sel dari degenerasi yang
terjadi pada proses penuaan. Studi yang dilakukan
oleh Simin Meydani, PhD. di Boston
menyimpulkan bahwa vitamin E dapat membantu
peningkatan respons imun pada penduduk lanjut
usia. Vitamin E adalah antioksidan yang
melindungi sel dan jaringan dari kerusakan secara
bertahap akibat oksidasi yang berlebihan. Akibat
penuaan pada respons imun adalah oksidatif secara
alamiah sehingga harus dimodulasi oleh vitamin E.
• Vitamin C. Meningkatkan level interferon dan
aktivitas sel imun pada orang tua, meningkatkan
aktivitas limfosit dan makrofag, serta memperbaiki
migrasi dan mobilitas leukosit dari serangan
infeksi virus, contohnya virus influenzae.
• Vitamin A. Berperan penting dalam imunitas nonspesifik
melalui proses pematangan sel-sel T dan
merangsang fungsi sel T untuk melawan antigen
asing, menolong mukosa membran termasuk paruparu
dari invasi mikroorganisme, menghasilkan
mukus sebagai antibodi tertentu seperti: leukosit,
air, epitel, dan garam organik, serta menurunkan
mortalitas campak dan diare. Beta karoten
(prekursor vitamin A) meningkatkan jumlah
monosit, dan mungkin berkontribusi terhadap
sitotoksik sel T, sel B, monosit, dan makrofag.
Gabungan/kombinasi vitamin A, C, dan E secara
signifikan memperbaiki jumlah dan aktivitas sel
imun pada orang tua. Hal itu didukung oleh studi
yang dilakukan di Perancis terhadap penghuni
panti wreda tahun 1997. Mereka yang diberikan
suplementasi multivitamin (A, C, dan E) memiliki
infeksi pernapasan dan urogenital lebih rendah
daripada kelompok yang hanya diberikan plasebo.
• Vitamin D. Menghambat respons limfosit Th-1.
• Kelompok Vitamin B. Terlibat dengan enzim
yang membuat konstituen sistem imun. Pada
penderita anemia defisiensi vitamin B12
mengalami penurunan sel darah putih dikaitkan
dengan fungsi imun. Setelah diberikan
suplementasi vitamin B12, terdapat peningkatan
jumlah sel darah putih. Defisiensi vitamin B12
pada orang tua disebabkan oleh menurunnya
produksi sel parietal yang penting bagi absorpsi
vitamin B12. Pemberian vitamin B6 (koenzim)
pada orang tua dapat memperbaiki respons limfosit
yang menyerang sistem imun, berperan penting
dalam produksi protein dan asam nukleat.
Defisiensi vitamin B6 menimbulkan atrofi pada
jaringan limfoid sehingga merusak fungsi limfoid
dan merusak sintesis asam nukleat, serta
menurunnya pembentukan antibodi dan imunitas
sellular.
3. Penutup
Aging (penuaan) dihubungkan dengan sejumlah
perubahan pada fungsi imun tubuh, khususnya
penurunan imunitas mediated sel. Fungsi sistem
imunitas tubuh (immunocompetence) menurun sesuai
umur. Kemampuan imunitas tubuh melawan infeksi
menurun termasuk kecepatan respons immun dengan
peningkatan usia. Hal ini bukan berarti manusia lebih
sering terserang penyakit, tetapi saat menginjak usia
tua maka resiko kesakitan meningkat seperti penyakit
infeksi, kanker, kelainan autoimun, atau penyakit
kronik. Hal ini disebabkan oleh perjalanan alamiah
penyakit yang berkembang secara lambat dan gejalagejalanya
tidak terlihat sampai beberapa tahun
kemudian. Di samping itu, produksi imunoglobulin
yang dihasilkan oleh tubuh orang tua juga berkurang
jumlahnya sehingga vaksinasi yang diberikan pada
kelompok lansia kurang efektif melawan penyakit.
Masalah lain yang muncul adalah tubuh orang tua
kehilangan kemampuan untuk membedakan benda
asing yang masuk ke dalam tubuh atau memang benda
itu bagian dari dalam tubuhnya sendiri (autobody
immune).
MAKARA, KESEHATAN, VOL. 10, NO. 1, JUNI 2006: 47-53 53
Defisiensi makro dan mikronutrient umum terjadi pada
orang tua yang menurunkan fungsi dan respons sistem
imun tubuh. Malnutrisi pada kelompok lansia harus
diwaspadai sejak dini termasuk memikirkan kembali
efektifitas pemberian vaksin bagi orang tua dalam
mencegah penyakit infeksi seperti influenza.
Penyakit infeksi yang banyak diderita oleh orang tua
dapat dicegah atau diturunkan tingkat keparahannya
melalui upaya-upaya perbaikan nutrisi karena dapat
meningkatkan kekebalan tubuh. Jika fungsi imun orang
tua dapat diperbaiki, maka kualitas hidup individu
meningkat dan biaya pelayanan kesehatan dapat
ditekan.
Daftar Acuan
1. Abikusno N, Rina KK. Characteristic of Elderly
Club Participants of Tebet Health Center South
Jakarta. Asia Pacific J Clinical Nutrition 1998; 7:
320-324.
2. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Tatalaksana
Gizi Usia Lanjut untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta:
Direktorat Bina Gizi Masyarakat Ditjen
Binkesmas Depkes RI, 2003.
3. Aspinall R. Ageing and the Immune System in
vivo: Commentary on the 16th session of British
Society for Immunology Annual Congress
Harrogate December 2004. Immunity and Ageing
2005; 2: 5.
4. Bell R, High K. Alterations of Immune Defense
Mechanisms in The Elderly: the Role of Nutrition.
Infect Med 1997; 14: 415-424.
5. Nikolich-Žugich J, T cell aging: naive but not
young. J Exp Med 2005; 201: 837-840.
6. Scanlan JM, Vitaliano PP, Zhang P, Savage M,
Ochs HD, Lymphocyte Proliferation Is Associated
with Gender, Caregiving, and Psychosocial
Variables in Older Adults. Journal of Behavioural
Medicine 2001; 24: 537-555.
7. Dunhoff C. Sleep May Have Negative Impact on
Immune System. UPMC News Bureau, 1998.
8. Dickinson A. Benefits of Nutritional Supplements:
Immune Function in the Elderly. The Benefits of
Nutritional Supplements 2002.
9. Daniels S. Folate Supplements could Improve
Immune System in the
Elderly.http://www.nutraingredients.com. 2002.
10. Murray F. Vitamin E can Boost Immune Response
in Elderly People. Better Nutrition 1989-1990.
http://www.findarticles.com. 1991.

Flu Babi (h1n1) by shingatainfluenzanokihonjohoind1019

Informasi tentang Flu babi
1.Yang dimaksud dengan Flu Babi
Sumber dari Flu Babi adalah Virus A/H1N1 kemudian menular ke manusia. Waktu
inkubasi/penetasan virus tersebut biasanya 3~4 hari (mungkin saja bisa 1~7 hari), gejalanya
sama halnya dengan penyakit Influensa biasa; panas dalam, pusing kepala,batuk,sakit pada
tenggorokan, pilek, sakit pada otot-otot dan lain sebagainya. Dan terjadi juga gejala
muntah-muntah dan mencret atau kelainan pada alat pencernaan.
Banyak pasien yang berpenyakit ringan dapat sembuh, sebagian yang menderita penyakit
berat seperti yang diberitakan dapat meniggal dunia. Bagi orang yang mempunyai penyakit
kronis alat pernapasan atau asma, penyakit kronis hati, penyakit gula,kelemahan pada kekebalan
tubuh, orang yang sedang mengandung, penyakit berat ini penyakit yang mudah tertular.
2. Penyebab dan proses penyebaran
Sumber penyebabnya dari Virus Flu Babi A/H1N1.
Untuk penularan dari orang ke orang, sumber Virus Flu Babi A/H1N1 penularannya sama hal
dengan penyakit Influensa seperti, penderita/ pasien yang batuk atau bersin yang mengandung
virus tersebut “penularan lewat percikkan/menyemprot”, dan kemudian Virus tersebut
menempel ke tangan lalu memegang mulut atau hidung “penularan lewat sentuhan”demikianlah
cara penularan virus ini.
3. Penyembuhan
Penyembuhannya; sama halnya dengan penularan pada penyakit Influensa,obat anti Influensa
“Oseltamivir”nama obatnya “Tamiflu”, “Zanamivir” nama obatnya “Relenza”dan obat anti
Influensa lainnya yang memusatkan penyembuhan untuk penyakit kronis alat pernapasan dan
semua gejala penyakit.
4. Point untuk pencegahan
Point untuk pencegahan Flu Babi ada 2 yaitu; “mencuci tangan dan berkumur-kumur”, dan
“etiket pada waktu batuk”.
●Mencuci tangan dan berkumur-kumur.
Bila setelah berpergian,menerapkanlah untuk selalu mencuci tangan dan
berkumur-kumur.
Sebagai referensi Tentang cara mencuci tangan yang benar “ada pada lembar lain”
Mencuci tangan dan berkumur adalah dasar dari kepribadian masing-masing.Dari berpergian,
menerapkan untuk selalu mencuci tangan dan berkumur. Dan juga pada waktu batuk dan bersin
menutupnya dengan tangan, tangannya harus dicuci.
Bila tangan dicuci tidak dengan air yang mengalir, dapat juga menggunakan tipe alcohol
deangan menggosokkan tangan dan jari.Tetapi, apabila ada kotoran yang dapat terlihat dan efek
sterilisasinya rendah unutk itu sebaiknya mencuci tangannya dengan air yang mengalir dan
dengan sabun.
●Etiket saat Batuk
Pada saat batuk atau bersin gunakanlah tissue atau masker penutup mulut di tempelkan
ke mulut atau hidung, dan jangan batuk atau bersin kea rah orang lain.
1. Bila ada gejala batuk dan bersin kenakanlah masker penutup mulut.
2. Bila waktu batuk dan bersin tutuplah mulut dengan tissue dan lain-lainnya.
3. Bila waktu batuk dan bersin jangan langsung berhadapan muka/wajah dengan orang-orang
sekeliling anda.
5. Pemeriksaan dan berkonsultasi
Tentang Flu Babi, perawatannya dapat diperiksa di Klinik umum di dalam kota Shizuoka Untuk
mencegah penyebaran, sebelum memeriksakan sebaiknya menghubungi ke instansi perawatan
medis, mengenai waktu pemeriksaan,dan hal sebagainya yang menyangkut pemeriksaan medis.
Untuk memeriksa dan dalam etiket batuk kenakanlah masker penutup mulut.
Setelah diperiksa biasanya perawatan pengobatannya dirumah,dilihat dari segi keadaan
penyakit bawaan atau penularan ada yang dapat dirawat di rumah sakit.
● Bagi orang sedang mengandung dan orang yang mempunyai penyakit bawaan.
Yang berhubungan dengan Flu Babi, bagi orang yang sedang mengandung masih belum pasti
apakah mudah tertular atau tidak, tetapi, apabila orang yang sedang mengandung terkena
Influensa, banyak terlihat khas penyakit influenza itu akan menimbulkan; radang paru-paru dan
akan terjadi komplikasi, dapat juga terjadi cepatnya masa kelahiran.
Perhatikanlah juga tentang keadaan tubuh sambil kita melakukan secara umum rajin mencuci
tangan,perhatikan juga keadaan tubuh yang tiba-tiba panas, batuk, sakit tenggorokkan dan lain
sebagainya, hubungilah bagian Dokter kandungan anda,dan mintalah surat pengantar untuk
diperiksakan kebagian instansi medis umum.Kemungkinan di minta laporan tentang catatan
pemeriksaan kehamilan anda.
Apabila anda sedang dalam perawatan; penyakit kronis alat pernapasan, penyakit kronis hati,
penyakit gula,yang sedang di dialysis dan pasien yang mempunyai kelemahan pada kekebalan
tubuh, hubungilah instansi medis anda atau klinik, setelah mendapatkan kepastian waktu
pemeriksaan barulah pergi untuk memeriksa.
Apabila tidak ada Dokter atau instansi medis yang merawat, bila ada pertanyaan tentang
perawatan dirumah, berkonsultasilah ke:
Pusat konsultasi flu babi, No tlp:054-249-3173 ( pelayanan hanya dalam B.Jepang)
Pada hari kerja jam 08:30 ~ 17:30
6. Untuk keluarga pasien
Flu Babi, masalah penularan Influensa,hampir semua orang tidak mempunyai kekebalan tubuh.
Untuk itu, sangat penting untuk dapat sebisanya melakukan pencegahan.
Supaya penularan Flu Babi tidak menyebar, sedikitnya setelah panas badannya turun setelah
2 hari, juga sakit tenggorokan dan lain sebagainya, dari semenjak awalnya terjangkit penyakit
ini samapi dalam 7 hari, tidak boleh melakukan kegiatan di tempat kerimunan banyak orang.
● Diharapkan untuk pasien:
1. Minum obat dari resep Dokter.
2. Waktu jadwal yang telah ditentukan oleh Dokter atau tempat asuransi, selain untuk
memeriksa kesehatan diharapkan untuk tidak berpergian.
3. Dalam pemeriksaan atau dalam sedang penerimaan penyembuhan gunakanlah etiket
batuk untuk selalu mengenakan masker penutup mulut.
4. Sebisanya untuk selalu mencuci tangan.
● Diharapkan untuk keluarga
Apabila pasien mempunyai gejala seperti dibawah ini, segeralah menghubungi pihak
instansi medis. Apabila menghubungi pihak mobil Ambulance, informasikan tentang
terjangkitnya penyakit Influensa.
· Nafasnya sesak.
· Bibirnya berwarna ungu.
· Sakit pada bagian dada.
· Adanya kekurangan air.
· Pengonsumsian air kurang terus menerus muntah dan air kencingnya sedikit, anak balita
air matanya tidak keluar.
· Terlihat kejang.
· Terlihat keadaannya bingung dan kegemparan.
· Bila di panggil tidak menjawab.
● Point untuk penyembuhan/perawatan
1. Bersungguh-sungguh dalam mencuci tangan.
2. Pada waktu merawat pasien kenakanlah masker penutup mulut.
3. Pada saat merawat, tissue, masker penutup mulut dan lain-lain yang digunakan pasien
harus dimasukkan kantong plastik dan dibuang.
4. Ruangan untuk pasien harus tersendiri.
(Apabila tidak bisa, harus pisah dengan jarak 1 m dari tempat pasien).
5. Orang yang merawat pasien ditentukan.
(Orang yang mempunyai penyakit kronis hati, penyakit gula,sedang mengandung,dan
penyakit semacamnya yang mempunyai kekebalan tubuh rendah,janganlah sebagai orang
yang merawat pasien tersebut).
6. Jendela kamar pasien di buka, pertukaran udara dalam 1 hari harus dilakukan beberapa
kali.
(Pada waktu melakukan pertukaran udara kamar, pintu kamar harus ditutup).
7. Setelah mencuci tangan gunakanlah handuk kertas, atau handuk khusus pasien trsebut.
8. Didalam rumah harus melakukan pembersihan (sebagai referensi lihat keterangan
dibawah)
● Tentang pembersihan dan mensterilkan didalam rumah
Untuk referensi,keterangan dibawah ini tentang mengatasi kamar dan peralatan yang digunakan
oleh pasien
Mengatasi barang dan kamar yang digunakan oleh pasien
Tempat dan barang Cara menggatasinya
Lantai kamar
Melakukan pengepelan dengan pel basah atau
handuk.
Gagang pintu,tempat duduk wc,
Tombol, pegangan tangan,
Meja,kursi dan lain-lain.
Menggunakan obat strelisasi/pembasmi kuman dan
dilap.
Alat makan, baju, seprei tempat tidur,
alat mandi,dan lain-lain.
Melakukan pencucian alat makan,mencuci baju,
membersihkan kamar mandi.
Macam jenis strelisasi/pembasmi kuman dan caranya
Apabila kamar,baju dan lain sebagainya terkena darah,kotoran badan,zat cair(keringat),lihatlah
petunjuk yang dibawah ini untuk bagaimana mensterilkan/membasmi kuman.
Pada waktu melakukan pembersihan;gunakanlah sarung tangan, masker penutup mulut,kaca
mata dan lainsebgainya yang dapat memprotek kita.
Strelis/pembasmi kuman Etanol
Dapat di beli di Apotek “Shodokuyo Etanol”/pembasmi kuman
Etanol di serapkan ke handuk kertas dan lain-lain, dan tempat
yang dibutuhkan dilap.
Hypochlorous acid Natrium
Handuk kertas dan lain-lain diserapkan ke zat pemutih klorin
yang diencerkan (untuk keterangan pengenceran dapat lihat di
bawah sebagai referensi)
Mensterlisasi dengan air panas.
Baju dan peralatan makan di strelilkan dengan suhu panas 80°
selama 10 menit lebih.
Daftar bahan-bahan: Kementerian perburuhan dan kesejahteraan “Aktifitas pelaksanaan garis besar
penelitian epidemiology Flu Babi”
[Catatan: cara pengenceran zat pemutih klorin]
(Zat pemutih yang dijual dipasaran: apabila zat klorin kepadatannya kira-kira 5%.)
0,02% . . . Gunakan dengan mengelap baju dan alat makan dengan pembasmi kuman.
0,1% . . . Barang yang terkena muntahan,terkena kotoron wc,zat cair(darah dan lain-lain)
buanglah.
(Awas) Kalau menggunakan Hypochlorous acid Natrium, alat yang terbuat dari bahan metal
untuk menggunakannya kembali menunggu sekitar 10 menit barulah di cuci dengan air.Dan
juga pada waktu penggunaan zat itu, gas klorin akan keluar,untuk itu dibutuhkan pertukaran
udara ruangan.
Kepadatan (pembesaran pengenceran) Cara penganceran
0.02% (200ppm)
botol ukuran 2ℓ 1 botol air 10ml
(ukuran; 2 kali tutup botol)
0.1% (1000ppm)
Botol ukuran 500ml 1 botol air 10ml
(ukuran; 2 kali tutup botol)
Marilah Mencuci Tangan
Menggunakan sabun,mencuci dengan mengiikuti petunjuk di bawah ini
Persiapan sebelum mencuci tangan
Daerah yang masih ada kotoran
◆Apakah kuku sudah dipotong pendek ?
◆Apakah cincin dan jam telah dicopot ?
◆Ujung jari
◆Di antara jari
◆Di sekeliling jari jempol
◆Lengan tangan
◆Garisan kerutan tangan
(1) Gunakanlah sabun,menggosok telapak tangan
(2) Menggosok dengan memanjangkan tangan bagian
atas
(3) Ujung jari dan di antara kuku-kuku dengan hati-hati digosok (4) Di antara jari-jari di cuci
(5) Mencuci dengan memutar jari jempol dan telapak tangan (6) Jangan lupa mencuci pergelangan tangan
Di cuci jangan sampai ada sisa sabun, kemudian dikeringkan dengan menggunakan handuk yang bersih