Selasa, 20 Maret 2012
Pagi-pagi
sekali jam 3.30 WITA, saya bangun. Ya, itu buat mempersiapkan diri. Singkat
cerita, tepatnya jam 4.30 WITA lewat
dikit, saya berangkat dari rumah dengan seragam sasirangan khas SMA Negeri 1 Banjarmasin.
Sampai di bandara, sekitar jam 5.30 WITA. Sesampai disana, lumayan sudah ada
sekitar 10-15 siswa. Kebetulan saat itu terdengar adzan subuh, langsung saja
saya bersama teman-teman sholat subuh dulu di mushola dekat bandara. Habis
sholat, kami semua nunggu teman-teman yang lain yang masih di perjalanan.
Kurang lebih setengah jam, baru semua siswa sudah terkumpul. Saat itu juga,
kami semua check in ke dalam bandaranyadan tidak lupa minta pamit sama orangtua
masing-masing.
Sudah
masuk ke ruang tunggu, saya bersama teman-teman tidak lupa untuk mengabadikan
suatu momen yang hampir jarang kami lakukan ini. Sambil mengisi waktu menunggu
sebelum masuk ke pesawat, kami bercanda tawa sedikit. Pesawat yang kami naiki
ini adalah pesawat Garuda Indonesia. Ini pertama kalinya saya naik pesawat
Garuda. Saat di pesawat, kami diberi sarapan dan ada beberapa fasilitasnya
juga. Kami di perjalanan kurang lebih 1 jam-an.
Saat
sampai di Bandara Soekarno-Hatta, kami semua menunggu sampai semuanya berkumpul
supaya sama-sama mengambil barang-barang di bagasi. Sudah dapat semua, baru
kami semua berama-ramai keluar bandara.
Saat di luar, saat menunggu bisnya datang, semua rombongan foto bersama
dulu buat kenang-kenangan.
Bisnya
sudah datang, kami semua masuk dan langsung go ke kampus STAN yang ada di
sekitar daerah Bintaro. Itu kira-kira jam 8.00 WIB dari Bandara dan sampai di
kampus STAN itu sekitar jam 10an.
Singkat
cerita, sudah masuk didalam. Kalo tidak salah ada Bapak Wakil Direkutur STAN
yang menyambut kedatangan rombongan SMAN 1 Banjarmasin. Dijelaskanlah apa itu
STAN? Bagaimana caranya masuk STAN? Dan dengan penjelasan sejenis lah. Kami
semua juga diberikan kesempatan untuk bertanya lebih dalam. Ya, ada kurang
lebih 4-5 orang lah yang bertanya. Sudah jelas semua dan tepat jam 12 WIB kami
keluar dari ruangan bersama dengan cemilan dan brosur STAN yang sudah diberikan
saat mau masuk ruangan. Sebelum masuk bis, kami semua rombongan mengabadikan
momen kami ini lengkap dengan spanduk kami.
Sudah selesai
berfoto ria, kami pun langsung menuju tujuan kami yang berikutnya, yakni kampus
Universitas Indonesia (UI) yang ada di Depok. Di perjalanan, hampir semua murid
sudah mulai kelelahan. saat sampai di kampus UI kami disambut oleh kakak alumni
SMAN 1 Banjarmasin. Di sana, kami langsung saja masuk ke dalam ruang cinema
nya. Wow, UI itu punya banyak fasilitas di kampus nya ini, salah satunya ini,
ruang cinema. Di sana, kami dijelaskan tentang UI oleh kakak alumni UI yang
sekarang mungkin jadi asdos (mungkin). Mekanisme penjelasannya sama saja kayak di
STAN tadi. Setelah selesai, kami semua keluar dan berkumpul di pinggir danau.
Lagi, kami berfoto ria disana. Saat mau pergi lagi, kami diajak dulu ke
perpustakaan pusat UI oleh kakak alumni SMAN 1 Banjarmasin. Sudah selesai, kami
langsung naik ke bis untuk melanjutkan perjalanan.
Tujuan
berikutnya adalah Kubah mas. Sebelumnya,
kami makan dulu di Rumah Makan Ayam Tulang Lunak. Habis kenyang, langsung go ke
Kubah Mas di daerah Cirebon. Sampai di sana kira-kira jam 17.30 WIB. Disana
kami, sholat dulu sambil foto-foto. Sudah selesai kami balik lagi ke bis.
Kami berangakt
kira-kira jam 18.00 WIB dari kubah mas untuk langsung menuju ke puncak. Kata om
solihin perjalanannya kurang lebih 4-5 jam. Di tengah jalan, kami singgah untuk
makan malam di Rumah Makan Prambanan dan tidak lupa untuk sholat. Sudah
kenyang, kami jalan lagi. Di jalan, kami melihat di sebelah ruas jalan ada
terjadi kecelakaan. Di tengah jalan, kami mencoba bercerita tentang pengalaman
tentang gaib. Saat itu, saya hanya berbicara dengan teman yang duduknya
berdekatan aja. Itu ada Yoga, Kemas, Giusti, Saya, Afifah, Wulan, Tuti, Farin,
sama Lia. Di belakang bis juga ada yang berbincang tentang gaib juga. Itu Zaki,
Fita, Punol, Nia, Rara, Mira, sama Om Solikhin. Padahal kami semua mau dengerin
itu cerita. Tapi, sudah tidak ada tempat duduk lagi.
Jam sudah
menunjukkan jam 22.00 WIB. semua penumpang sudah pada tertidur lelap, hanya
Saya, Yoga, Kemas, Rafif, Rifqi, Wulan sama Afifah. Kami semua masih bercanda
sampai-sampai ada kalo tidak salah Bapa Hadi menegur kami untuk diam. Kami
semua pun terdiam dan langsung untuk memutuskan untuk tidur. Malangnya, Saya
yang ingin mencoba untuk tidur, tidak dapat tertidur dengan lelap. Saya pun
terjaga, sampai akhirnya tiba di penginapan ciater. Sekitar jam 00.00 WIB. Di
sana, padahal saya sekamar dengan Bapa Hadi sama Om Solikhin tapi saya minta
sekamar dengan Kemas, Rifqi, Zaki yang akhirnya dibolehkan. Sebelum tidur, kami
main kartu Uno. Saat main kartu Uno, saya dipanggil sama petugas keamanan untuk
ke depan penginapan. Saya berpikir, Saya tidak punya siapa-siapa disini kok
kenapa dipanggil ke depan. Sudah sampai
di depan, eh malah disuruh balik lagi ke dalam. Saat mau masuk ke dalam kamar,
om solikhin panggil “Kenapa tadi?”. Saya jawab “nggak tahu om”. Om nya langsung
bilang kamu dikerjain. Semuanya langsung keluar dari kamar buat ngucapin
selamat ulang tahun. Di sana, saya dapat hadiah dari seseorang. Nggak usah
disebutin ya. Saat sudah selesai, semuanya kembali lagi ke kamar untuk tidur,
tidak lupa gosok gigi dan cuci muka dan kaki.
Rabu, 21 Maret 2012
Saya
bangun sekitar jam 4.00 WIB. Itu berkat bantuan dari bunyi alarm dari hp kemas
yang sangat mengganggu. Saat kami bertiga sudah bangun, si Kemas masih terlelap
tidur. Saat jam 4.30 WIB, saya mandi, supaya saya tidak mengantri lagi untuk
mandi, kan sekamarnya berempat. Saat keluar dari kamar mandi, semuanya sudah
bangun. Sekitar jam 5.30 WIB, saya sholat subuh. Setelah itu, siap-siap untuk
pergi ke rekreasi air panas di ciater. Sebelum berangkat, kami sarapan di
restaurant di penginapan tersebut. Sudah selesai, kami pun naik ke bis untuk
berangkat.
Sesampainya
di sana, kami foto-foto, dan menikmati rendaman air panas. Sudah puas dengan
air panas, kami pun pergi ke tempat bermainnya. Kami harus berjalan cukup jauh
untuk sampai di tempat bermainnya. Kami semua ditawari untuk ikut arung jeram.
Sebagian besar ikut dan ada beberapa yang tidak ikut termasuk Giusti dan Kemas
yang lebih memilih untuk bermain gokart.
Sesaat
sebelum bermain, kami semua di-briefing oleh petugas di sana. Saya satu perahu
dengan Rifqi, Rafif dan kami menjadi orang terakhir. Malangnya, kami tidak
mendapat jatah pemandu seperti yang lain. Mereka hanya menunjuk saya untuk
menjadi pemandu di perahu kami. Sebelum kami jalan, saya sudah memiliki firasat
yang tidak enak. Saat kami jalan, turunan pertama masih aman, namun saat
turunan kedua Rifqi terjatuh dari perahu, Alhamdulillah masih bias naik lagi.
Saat turunan berikutnya mereka berdua terjatuh dan saat itu Rifqi bias naik dan
duduk di depan, malangnya saya harus bertukar tempat dengan Rafif yang
sebelumnya saya berada di belakang dan Rafif di depan. Dan saat itu pula
pemandu yang ada di pinggir sungai menuyuruh kami untuk berpaling posisi dan
ternyata, tidak jauh ada turunan lagi dan akhirnya perahu kami terbalik dan
kami semua terjatuh dari perahu. Saya pun terbawa arus sungai yang cukup
kencang. Saat terbawa arus sungai, saya hanya dapat meminta ampun dan tolong kepada
Allah. Alhamdulillah, akhirnya saya dapat bangun setelah mendengar teriakan
pemandu yang ada di pinggir sungai untuk bangun. Di setiap pingir sungai itu
selalu ada pemandu yang menjaga. Tidak lama saya bangun, saya langsung ke
pinggir sungai dan Ibu Hermidah dan Bapa Hadi datang untuk menemui saya. saya
hanya dapat melihat Rafif dan Rifqi yang ada di seberang sisi pinggir sungai.
Pa Hadi sudah sangat khawatir karena ternyata helm yang saya kenakan itu
terlepas dari kepala saya. saya merasakan nyeri di bagian leher dan pusing dan
sedikit luka. Sedangkan Rifqi mendapatkan banyak luka dan Rafif yang
Alhamdulillah hanya mendapatkan sedikit nyeri. Saya, Ibu Hermidah dan Pa Hadi
pun kembali ke tempat awal.
kami bertiga,
Saya, Rafif, Rifqi langsung dibawa ke klinik di dekat tempat tersebut. Dan
setelah sudah diobati, kami semua akhirnya kembali ke penginapan di Ciater
untuk Check out dari penginapan. Setelah selesai, kami semua pergi ke Rumah
Makan Sunda di daerah Ciater. Di sini kami makan dan setelahnya kami solat
berjamaah. Setelah selesai, kami langsung menuju ke Pabrik Teh Ciater.
Di
sana, kami diberikan tahap-tahap pengerjaan teh, mulai dari pelayuan sampai
dengan pengepakan. Saat telah selesai dengan prosesnya, kami semua di berikan
satu gelas teh walini dan satu pak teh walini untuk souvenir. Namun, disediakan
juga, siapa yang ingin membeli teh disana. Semua rombongan kami membeli teh
tersebut yang diberikan empat jenis, yakni black tea, green tea, lemon tea, dan
teh jahe. Sudah puas, kami pun kembali ke bis, untuk pergi lagi ke Gunung
Tangkuban Perahu.
Di
tengah perjalanan, kami melewati kebun teh yang begitu indah. Sesampai di depan
pintu masuk kawasan wisata, kami disambut oleh monyet-monyet yang ada di
pinggir jalan. Kami berhenti sebentar untuk berganti bis wisata. Sampai di
puncak Gunung Tangkuban Perahu, kami melihat pemandangan yang begitu indah dari
atas puncak gunung. kami pun berfoto dan membeli souvenir yang ada di sana.
tidak lama, kami kembali ke bis dan melanjutkan perjalanan ke kebun strawberry.
Di
kebun strawberry, saya tidak memetik buah strawberry, toh juga tidak bisa
dibawa pulang ke rumah soalnya buahnya cepat busuk jadi saya hanya menikmati
jus yang telah disediakan disana. Kami langsung menuju ke Hotel Amaris yang ada
di Bandung. Kali ini, saya sekamar dengan Pa Hadi. Saya mandi, yang setelah itu
saya, Pa Syukrani dan Pa Hadi sholat berjamaah. Setelah selesai, kami pergi ke
Rumah Makan Sari Sunda. Sudah kenyang, kami jalan-jalan ke FO yang ada di jalan
Cihampelas. Kami diberikan waktu dari jam 20.30 WIB sampai 21.30 WIB. Ternyata,
toko-toko di sana jam 9 itu sudah tutup jadi kami semua tidak membeli apa-apa. Sampai
di hotel, saya membersihkan diri. Sebenarnya saya masih ingin
berbincang-bincang dengan teman semua namun dengan masih pusing akibat jatuh
saat arung jeram tadi siang jadi saya memutuskan untuk langsung tidur.
Kamis, 22 Maret 2012
Saya
bangun sekitar jam 5.00 WIB. Saya mandi
dan langsung solat subuh berjamaah dengan Pa Hadi. Saat itu, masih
sekitar jam 6.00 WIB saya diajak Pa Hadi untuk jalan pagi mengelilingi sekitar
hotel. Pa Hadi juga menyuruh saya untuk mengajak laki-laki yang lain. Saya
mengetok semua pintu, namun hanya Rifqi dan Zaki yang mau ikut. Di depan pintu
hotel, kami melihat kucing yang agak aneh. Kami liat bentuknya seperti kucing
namun memiliki ukuran yang lebih besar. Kami agak sedikit terjekut juga. Kami
jalan melihat lingkungan sekitar yang memiliki hawa pagi yang sejuk. Di sana,
jam setengah 7 pagi anak-anak sudah pergi ke sekolah. Anak-anak di sana sangat
lain dengan di Banjarmasin. Di daerah Bandung,mereka bebas untuk memilih
berjilabab ataupun tidak dan sepatunya pun bebas.
Sudah
jam 7, kami pun kembali ke hotel untuk mengganti pakaian sekolah. Hari ini kami
akan pergi ke ITB. Sudah ganti baju, kami sarapan dan setelah itu pergi ke ITB.
Kurang lebih 15 menit, kami sampai di kampus ITB. Ternyata, pertemuannya ada di
Kantor Rektorat ITB yang tempatnya tidak berada di kampus ITB. Jadi, kami semua
pergi ke kantor rektor. Sampai disana, kami disambut oleh Rektor Humas ITB.
Kami dijelaskan apa itu ITB? Dan sejenisnya sama seperti di STAN maupun UI. Sudah selesai kunjungannya, kami
kembali ke kampus ITB untuk melihat-lihat dalamnya. Kami pun di sana berfoto
bersama. Kebetulan di sana, sedang ada proyek jadi kami semua sambil melihat
proyek tersebut. Sudah puas, kami kembali ke hotel untuk berganti pakaian.
Selanjutnya
kami pergi ke rumah makan sunda yang ada di Bandung. Di sana kami makan siang dan
sholat berjamaah. Setelah selesai, kami pergi ke toko buku loak yang ada di
palasari. Di sana banyak toko-toko buku yang berjualan. Di sana kami membeli
banyak buku untuk perpustakaan kelas.
Selanjutnya
kami ke cibaduyut. Di sana, teman-teman banyak berbelanja, saya hanya beli
keripik maicih disana. Setelah itu, kami pergi lagi ke Rumah Mode. Kami di sana
berbelanja lagi. Saat mau jalan lagi, saya, Rifqi, Kemas, dan Pa Hadi solat
berjamaah di musola di sana. sudah selesai, kami balik ke bis dan kami pergi ke
rumah makan sunda di daerah Bandung juga untuk makan malam. Sudah selesai, kami
balik lagi ke hotel.
Saat mau
tidur, saya minta ijin kepada Pa Hadi untuk bermalam dengan anak laki-laki di
kamar Yoga dan untungnya saya diijinkan. Sebelum tidur, kami bertujuh ingin
nonton acara tv “dunia lain” sama-sama. Ternyata, anak-anak cewenya juga ikut
tapi tidak semuanya. Padahal kami semua juga ingin mengundang yang lain untuk
menonton sama-sama namun kami tidak enak sama mereka kalau mereka nantinya
sudah tidur. Setelah acara selesai, anak-anak cewenya kembali lagi ke kamar
mereka dan saya, Yoga, Rafif, dan Giusti membereskan kamar untuk tidur. Kemas,
Rifqi, dan Zaki, mereka kembali ke kamarnya, soalnya di kamar Yoga itu sudah
penuh. Kami berempat (saya, Yoga, Rafif, dan Giusti) pun tidur dengan lelap.
Jumat, 23 Maret 2012
Saya
bangun sekitar jam 5.30 WIB. Saya langsung bergegas kembali ke kamar Pa Hadi.
Untungnya, Pa Hadi sudah bangun. Saya pun langsung mandi dan setelah itu saya sholat
subuh. Setelah itu, saya langsung sarapan dan membereskan barang untuk check
out dari hotel. Sudah selesai, kami langsung ke bawah dan ke bis untuk pergi ke
Trans Studio Bandung.
Kami
tiba di sana jam 10.00 WIB. Kami langsung masuk ke dalam dan bermain di banyak
wahana. Wahana pertama yang saya naiki adalah Giant Swing. Saya naik dengan
Rafif, Zaki, Ela, dan Nia. Wow, ini pertama kalinya saya naik wahana ini.
Seruuu!!! Wahana kedua tidak seekstrim yang pertama dan masih sama dengan
mereka berlima. Setelah itu kami masuk ke wahana Dunia Lain. Di sana, saya
hanya berempat, bersama Zaki, Nia, dan Ela. Di sana Ela sangat ketakutan,
hampir di sepanjang perjalanan dia menutup matanya. Saya dan Zaki di belakang
tertawa saja sampai akhirnya di ujung perjalanan, si Zaki ini mengolok-olok si
patung yang ada di pinggir jalan, katanya “opo iki?”. Si patungnya tadi
ternyata adalah orang dan mengejutkan saya yang berada di dekatnya, saya pun
terkejut. Wow, yang terkahir itu yang paling berkesan.
Setelah
itu, kami masuk ke science center bersama dengan Rafif, Rifqi, dan Yoga. Saya
masuk ke dalam, ternyata tinggal saya, Yoga, dan Nia. Kami bertiga langsung
saja jalan sampai ke dalam. Sampai di sana, ada benda seperti alat untuk
menghitung kekuatan genggaman. Yoga ini mencobanya dengan dua tangan, ternayata
saking kuatnya, jari manis kirinya agak sedikit keseleo. Aduh, kasian si Yoga
ini. Jalan lagi ke dalam, ternyata si Nia ini menghilang lagi jadi sisa kami
berdua yang beriringan. Untungnya kami bertemu Giusti di dalam dan kami pun
mengajak dia keluar untuk mencoba wahana-wahana yang lain.
Sampai
di luar, kami naik wahana Vertigo. Saya pikir wahana ini tidak begitu
mengerikan. Ternyata, wow, kami diputar dan dibalik serasa akan jatuh. Namun,
tetap seru. Menurut saya, vertigo ini lebih ekstrim dari Giant Swing tadi.
Rupanya, saat kami naik Vertigo, Giusti sudah dua kali mencobanya. Pantas saja
wajahnya tenang-tenang saja saat sama-sama naik tadi.
Sudah
selesai, kami ingin sholat Jumat namun jam sudah menunjukkan jam 12.00 WIB.
Kata orang yang menjaga itu, batas waktu untuk boleh keluar itu saat jam 11.30
WIB. Kami bertiga pun tidak jadi dan mencari teman-teman yang lain. Kami pun
menunggu wahana yang paling kami tunggu, yakni Racing Coaster yang begitu
cepat. Wahana itu dibuka sekitar jam 13.00 WIB. Kami pun keliling sebentar
sambil foto-foto dan sampai jam 1 siang, ternyata antriannya sudah mulai sesak.
Untung saja kami cepat, dan akhirnya bisa merasakan serunya wahana tersebut.
Kami naik wahana tersebut sekitar jam 13.30 WIB. Setelah selesai, kami makan
siang di dalam Trans Studio. Setelah makan, saya, Zaki, Afifah dan Wulan
keliling Trans Studio sambil foto-foto. Sudah puas, saya mencari teman
laki-laki untuk sholat berjamaah, ternyata mereka sudah sholat jadi saya hanya
sholat sendiri. Sesudah sholat, kami menunggu di depan pintu Trans Studio untuk
pulang ke Jakarta. Akhirnya kami balik ke bis dan pergi ke Jakarta. Kami pergi
dari Bandung sekitar jam 15.30 WIB dan sampai di Jakarta jam 19.30 WIB
Sampai
di Jakarta, kami menginap di hotel Amaris di Jakarta. Sudah sampai, saya mandi
dan kemudian solat berjamaah dengan Pa Hadi. Sudah selesai, kami makan di KFC
Mangga Dua Square.
Singkat cerita, sudah makan, kami
semua kembali ke hotel. Lagi, saya meminta ijin kepada Pa Hadi untuk bermalam
dengan anak laki-lakinya.
Saat
itu malam terakhir, kami berpikir untuk menjahili anak-anak cewe nya. Eh, tidak
lama ada telpon masuk ke kamar kami. Dari suaranya kami tahu bahwa yang sedang menelepon
itu Zafira jadi kami suruh Giusti untuk berlagak kaya orang jawa dan bahasa jawanya agar dimedokin dan juga si
Zaki yang berlagak jadi cewenya dari si orang Jawa ini. Kami semua sukses untuk
mengerjai si Zafira yang akhirnya teleponnya ditutup olehnya. Tidak lama, dia
masuk ke kamar kami untuk membuktikan bahwa yang dia telpon tadi itu kamar
kami. Tapi, kami semua sepakat menggelengkan kepala dan si Zafira ini percaya saja
kalau yang yang dia telpon tadi bukan kami.
Saat
kami lagi asik-asik bincang, eh malah datang Afifah sama Wulan ke kamar kami,
tidak tahu ada apa dan tidak lama juga
Ela sama Tuti masuk ke kamar kami juga dengan wajah yang agak sedikit cemas.
Mereka berdua habis melihat ada anak cewek ditarik sama laki-laki yang
kelihatannya agak sedikit mabuk. Mereka berlima ada sekitar 20-30 menit ada di
kamar kami. Zaki sama Giusti sesekali melihat keluar kamar untuk menngecek
apakah orang itu sudah hilang. Suatu saat, orangnya itu lagi menghilang, jadi
si Zaki langsung saja ngantar Tuti sama Ela ke kamar mereka yang tidak jauh
dari kamar Yoga.
Saat
Zaki kembali ke kamar kami, ternyata orang itu muncul lagi jadi ya kami semua menunggu
waktu yang tepat lagi. Sampai orang itu sudah tidak ada lagi, Zaki, Yoga, sama
Saya mengantar Zafira ke kamarnya. Jadi di kamar kami, cewenya sisa Wulan sama
Afifah. Langsung saja Saya, Zaki, sama Rifqi mengantar mereka ke kamar mereka, yang
selanjutnya kami bertiga pergi ke kamar Rifqi untuk tidur.
Sabtu, 24 Maret 2012
Hari
ini adalah hari terakhir kami dalam acara kami Trip Observation yang diadakan
ke Jakarta-Bandung. pagi jam 5.30 WIB saya bangun tidur. Saya langsung bergegas
ke kamar Bapa Hadi untuk mandi dan sholat. Saat masuk, saya diajak lagi oleh Pa
Hadi untuk jalan keliling hotel tapi berhubung saya belum mandi dan sebagainya,
ya akhirnya saya tidak ikut. Setelah sholat sama mandi, saya langsung
membereskan barang saya untuk langsung check out dari hotel. Hari itu, kami
sarapan di hotel juga. Setelah sarapan saya langsung membawa barang ke lobby
untuk menunggu teman-teman yang lain. Saat menunggu di bawah, si Zafira ini
terkejut ternyata yang malam tadi itu benar anak laki-lakinya sedang mengerjai
dia. Dia dikasih tau sama Zaki. Setelah check out kami langsung pergi ke tempat
wisata terakhir kami yakni Kota Tua yang ada di Jakarta.
Saat
sampai di sana, kami semua menyewa sepeda yang sudah disediakan oleh orang-orang
disekitar lingkungan Kota Tua. Tak lupa juga kami berfoto bersama. Saat mau
beli es kelapa, kami melihat dari kejauhan ada Bapak Kepala SMAN 1 Banjarmsin. Langsung
saja ibu bapa guru pendamping kami menghampiri beliau. Sudah puas, kami semua
masuk ke dalam bangunan kota tua yang ada di sana dan tak lupa untuk
berfoto-foto. Jam sudah menunjukkan jam 11.30 WIB kami kembali ke bis dan
melanjutkan perjalanan ke pasar pagi di mangga dua untuk berbelanja.
Sebelum
masuk ke pasar pagi, kami dibagi menjadi beberapa kelompok. Saya bersama teman
laki-laki semua masuk ke dalam untuk berbelanja bersama sampai kami puas. kami
berbelanja keliling pasar pagi itu sampai jam 14.30 WIB dan kami kembali ke bis
untuk makan siang. Sudah kenyang, kami langsung menuju ke pemberhentian
terakhir kami di Jakarta yakni Bandara Soekarno-Hatta.
Kami
menunggu di ruang tunggu pemberangkatan, kebetulan ada mushola di sana, kami
langsung sholat berjamaah di sana. Setelah selesai, kami kembali ke ruang
tunggu. Saat menunggu di sana, si Kemas
menyuapin kue ulang tahun Zafira ke Zafira. Setelah itu, kami main kartu Uno
sambil ribut-ributan di ruang tunggu itu. Setelah itu, ada Giusti yang
mengadakan acara kecilnya yakni Yoyo Show. Wow, dengan keahliannya memainkan
yoyo membuat decak kagum hampir seluruh isi ruang tunggu tersebut kepada
Giusti. Semuanya menoleh ke Giusti. Sampai akhirnya giliran kami untuk masuk ke
pesawat pun tiba dan semua orang pun langsung mengosongkan ruangan dan masuk ke
pesawat.
Saat
perjalanan di pesawat saya berpikir lagi, kapan lagi saya punya kenangan
seindah ini bersama teman-teman dan 5 hari yang begitu menggembirakan kami
jalani bersama-sama. Saat sampai di Banjarmasin, kami semua menunggu
barang-barang kami semua dan setelah terkumpul kami bersama-sama keluar dari
bandara. Di luar, saya dijemput oleh Bapa dan Mama saya dan saya tidak lupa
untuk minta pamit kepada semua guru pendamping dan berterima kasih. Akhirnya,
pulanglah saya ke rumah saya dengan begitu banyak pengalaman yang baru saja
saya dapatkan dari Trip Observation ini. Saya harap kita semua, satu kelas,
bisa berkumpul lagi seperti ini suatu hari nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar