Protein
merupakan salah satu biomolekul terpenting yang ditemui di seluruh bentuk
kehidupan di muka bumi, bahkan pada virus. Peran sentralnya sebagai membran,
transporter, pembentuk organel sel, hingga enzim-enzim regulator metabolisme
membuat studi terhadap protein terus dikembangkan dan tidak pernah ada
habisnya. Salah satu studi mengenai protein yang paling dicermati saat ini
adalah mengenai bentuk dan struktur protein.
Struktur
protein tiga dimensi penting untuk diketahui sebab dapat merepresentasikan
aktivitas, fungsi, stabilitas, maupun paramater fisika-kimia lainnya. Metode
penentuan struktur tiga dimensi protein yang luas digunakan saat ini adalah
kristalografi sinar-X (X-ray crystallography). Kristalografi sinar-X
menggunakan pancaran sinar-X yang ditembakkan mengenai suatu protein yang telah
dimurnikan atau memiliki kemurnian tinggi sehingga berbentuk kristal. Pancaran
gelombang sinar-X yang mengenai struktur kristal protein kemudian akan terhambur.
Hamburan sinar-X yang muncul kemudian dibaca dan struktur kristal protein dapat
diketahui.
Kendala
yang dihadapi saat ini adalah performa dari instrumen itu sendiri dimana
resolusi gelombangnya masih rendah sehingga struktur protein tidak dapat ditentukan
secara pasti. Tim riset dari SLAC National Accelarator Laboratory dari
Departemen Energi Amerika Serikat telah mengembangkan metode kristalografi
sinar-X terbaru yang menggunakan laser sinar-X beresolusi ultra-tinggi (ultra-high resolution)
yang mereka sebut SLACLinac Coherent Light Source (LCLS). Instrumen ini termasuk
ke dalam jenis Coherent X-ray Imaging(CXI).
Metode
ini dikembangkan dari kristalografi sinar-X konvensional dimana perbedaannya
terletak pada pulsa sinar-X yang digunakan. LCLS menggunakan kristalografi
femtosekon (10-15 s) dan pencitraan split-second laser sinar-X dengan panjang gelombang
yang sangat pendek dan berintensitas tinggi. Teknik ini membuat para ilmuwan
dapat meneliti struktur protein dengan ukuran yang lebih kecil namun memiliki
resolusi tinggi. LCLS juga dapat digunakan untuk studi dinamika molekuler
protein yang diamati.
Tim peneliti tersebut pertama kali menguji metode ini
untuk meneliti struktur suatu protein sederhana yang terdapat pada putih telur,
lisozim. Lisozim merupakan suatu enzim penghancur yang mudah dimurnikan dan
dikristalisasikan serta telah banyak dipelajari sehingga cocok digunakan pada
eksperimen ini. Tim ini menyimpulkan bahwa metode ini bahkan dapat
memprediksi strukturnya hingga ke tingkat atom individual dari protein dan
bukan hanya sekuens asam aminonya. Meskipun laser sinar-X akan menghancurkan
seluruh struktur, namun difraksi sinarnya lebih dahulu sampai ke detektor.
Metode ini merupakan metode pertama yang mendemonstrasikan difraksi sebelum kehancuran
molekul dan tetap menghasilkan citra yang beresolusi tinggi.
Metode ini akan diujikan untuk menganalisis sampel
protein yang jauh lebih kompleks, misalnya protein membran yang sangat penting
pada fungsi sel hingga protein-protein fungsional yang terlibat pada proses
fotosintesis. Penemuan metode ini juga diperkirakan akan sangat berpengaruh
terhadap penemuan di berbagai ranah sains lainnya, misalnya di bidang medis,
farmaseutika, hingga energi alternatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar